PALEMBANG, iNewspalembang.id – Peristiwa tug boat batubara yang menghantam dermaga penumpang 7 Ulu pada Selasa (2/1/2024) pagi, mendapat sorotan dari Komisi V DPR RI.
Anggota Komisi V DPR RI, Ir Eddy Santana Putra MT langsung melihat kondisi dermaga penumpang 7 Ulu bersama Pj Wali Kota Palembang, Ratu Dewa dan Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) II Sumsel, Denny Michels Adlan ST, MM, Kamis (4/1/2024).
Eddy menyatakan, pihaknya sudah berkomunikasi dengan Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Palembang dan BPTD II Sumsel terkait hal itu.
“Saya minta mereka melakukan rapat dan membuat suatu investigasi, yang benar itu seperti apa kronologisnya, dan yang jelas kerugian itu harus diperbaiki, dibenerin lagi dan dikembalikan kondisinya seperti semula dermaga itu. Itukan belum diresmikan,” ujar dia.
Eddy mengungkapkan, pihaknya meminta ada pertemuan khususnya pihak-pihak terkait, setelah melihat langsung kondisi dermaga penumpang 7 Ulu.
“Kita lihat perkembangannya. Kalau tidak ada tindak lanjut dari hal ini, Komisi V DPR RI akan melakukan rapat, bila perlu datang ke Palembang. Bila perlu dibuat Pansus,” tegas Wali Kota Palembang periode 2003-2013 yang sukses mengubah wajah Kota Pempek itu.
Eddy menjelaskan, sebelum menghantam terminal 7 Ulu, tongkang batubara ini memang sudah berapa kali menabrak Jembatan Ampera. Kendati tidak menimbulkan korban jiwa, namun dermaga yang baru dibangun oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
“Makanya itu akan kita lihat kerusakannya, perlu di cek dan diinvestigasi. Harus hati-hati dan diwaspadai, kan dulu sudah ada tongkang ditarik dengan tug boat pakai seling khusus tali baja dan itu bisa lari kemana-mana,” jelas anggota Fraksi Gerindra itu.
“Saya kira yang utama keselamatan manusia, kemudian harta yang kita punya. Seperti Jembatan Ampera, itu kan ikon Kota Palembang yang merupakan peninggalan Sejarah. Itu yang harus dijaga,” tandas dia.
Editor : Sidratul Muntaha