Ini Pujian Menteri BUMN ke Sarinah yang Terus Pasarkan Produk Indonesia di Hong Kong

HONG KONG, iNewspalembang.id – Pemilik Surya Trading, Sarinah (71), dipuji Menteri BUMN Erick Thohir, yang konsisten menjual produk makanan dan minuman Indonesia di Hong Kong.

Hal itu diutarakan Erick Thohir saat mengunjungi gudang Surya Trading di Mercantile Industrial, Kwai Chung, Hong Kong, Sabtu (30/6/2023).

"Senang bisa bertemu Ibu Sarinah yang sudah tinggal di Hong Kong sejak 1974 dan telah merintis usaha menjual produk-produk makanan dari Indonesia ke Hong Kong selama 23 tahun," ujar dia.

Erick mengungapkan, karena kegigihannya, saat ini Sarinah memiliki 13 outlet dan menjalin kerja sama dengan 200 distributor. Apa yang dilakukan Sarinah, sambung Erick, sangat membantu mempromosikan makanan Indonesia dan merek Indonesia di Hong Kong.

"Terima kasih kepada Ibu Sarinah yang mencintai Indonesia dan pulang ke Bandung 2-3 kali dalam setahun untuk bertemu keluarga," ungkap dia.

Erick menjelaskan, usaha Sarinah tak hanya mempromosikan produk Indonesia yang skala besar, namun menciptakan akses pasar bagi produk UMKM. Ada 20 persen produk yang dijual Sarinah di Hong Kong merupakan produk UMKM.

"Yang harus kita dorong ialah posisi merek kita yang masih lemah. Kami sangat mengapresiasi Bu Sarinah dan BNI yang mau meningkatkan brand Indonesia," kata Erick.

Sementara, owner Surya Trading, Sarinah menuturkan, tidak menyangka gudangnya akan didatangi Menteri BUMN Erick Thohir, mengingat skala usahanya yang masih relatif menengah.

"Padahal usaha kami bisa dibilang masih kecil tapi tetap dihargai dan diapresiasi. Terima kasih juga kepada BNI yang bisa mendorong bisnis kami berkembang," tutur dia.

Sarinah melanjutkan, produk Indonesia mendapat respons yang positif di Hong Kong. Karena produk makanan dan minuman Indonesia memiliki kualitas yang dapat bersaing di pasar Hong Kong.

"Kita juga memasarkan produk UMKM Indonesia, tapi kita benar-benar mencari yang kualitasnya baik dan punya standarisasi agar bisa diterima di Hong Kong," tandas dia.

Editor : Sidratul Muntaha