Pesan Menteri BUMN Erick Thohir Sidabutar, usai Dianugerahi Gelar Putra Tomok dari Samosir

SAMOSIR, iNewspalembang.id – Upacara adat Mangain Anak dan Mangalahat Horbo menganugerahkan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dianugerahkan sebagai anak oleh suku bangsa Batak, di Samosir, Sumatera Utara, di Hotel Lopo Samosir, Sabtu (26/11/2022).

Penganugerahan tersebut bertepatan Festival Tao Toba Heritage, yang mengajak untuk mengekspolrasi Danau Toba (Tao Toba) dari festival tersebut.

Baca Juga

Menteri BUMN Erick Thohir Laporkan Faizal Assegaf ke Mabes Polri, Ternyata Soal Fitnah Ini

Erick Thohir mengatakan, anugerah ini menjadi kehormatan baginya untuk diangkat sebagai anak Keluarga Besar Harry Boss Sidabutar menjadi bagian dari Bangsa Batak.

Erick berharap, tali persaudaraan ini, seperti yang disampaikan oleh Opung Adian Napitupulu, dan Tulang saya, Tulang Mustar Manurung, persaudaraan adalah bukan pada saat kesenangan.

“Tetapi juga pada saat kesusahan,” ujar dia saat memberi sambutan usai upacara adat.

Baca Juga

Begini Respons Erick Thohir soal Citayam Fashion Week Bakal Beralih ke Sarinah

Erick mengungkapkan, agar seluruh komponen bangsa untuk menjadikan perbedaan suku bangsa, budaya, dan letak geografis yang tersebar di lebih dari 17.000 pulau sebagai sebuah kekuatan.

“Jangan pernah bertanya siapa kita, Karena kita adalah campuran dari berbagai suku bangsa di Indonesia. Tetapi yang harus ditanyakan adalah, apa yang sudah diperbuat bagi bangsa,” ungkap dia, seraya menambahkan, jangan selalu menjadi pertanyaan, yang terus dipertanyakan ketika ingin terjadi konflik.

Erick menegaskan, sebagai negara yang kuat dan bersatu, Indonesia memiliki potensi cerah karena telah memiliki modal ekonomi yang penting. Namun, potensi itu akan terganggu apabila Indonesia terjerumus pada perpecahan yang dapat menekan percepatan pertumbuhan ekonomi.

“Tak mungkin perekonomian tumbuh jika Indonesia gonjang–ganjing. Padalah pertumbuhan ekonomi itulah yang menciptakan lapangan pekerjaan. Ini yang harus kita jaga,” tandas dia.

Editor : Sidratul Muntaha