Ini Penilaian Pengamat Soal Elektabilitas Prabowo Subianto Unggul dari Dua Capres Lain

JAKARTA, iNewspalembang.id – Hasil survei Median yang merilis elektabilitas Menteri Pertahanan Prabowo Subianto berada di posisi paling atas, direspons Indonesia Political Review.

Hasil survei Median, elektabilitas Prabowo Subianto sebesar 20,5 persen, diikuti Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan 18,9 persen dan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan 17,9 persen.

Walau menyebut Prabowo Subianto berada di peringkat teratas, namun Median mengungkap belum ada satupun calon presiden (capres) yang punya elektabilitas lebih dari 50 persen.

Menurut Direktur Eksekutif Indonesia Political Review Ujang Komaruddin, keunggulan Prabowo dari dua capres lainnya karena memang pergerakan Ketua Umum Partai Gerindra itu dinilai sudah tepat.

Naiknya elektabilitas Prabowo, sambung Ujang, karena sosialisasi bertemu dengan masyarakat secara langsung dan menjumpai tokoh-tokoh masyarakat.

"Prabowo turun ke masyarakat, ketemu tokoh-tokoh NU di Jawa Timur, itulah mungkin yang bisa dilihat untuk menguji hasil bahwa Prabowo ungguli Ganjar dan Anies di survei Median," ujar dia, Selasa (28/2/2023).

Ujang menjelaskan, survei yang dilakukan pada periode waktu 22-26 Februari itu juga menempatkan nama Ketua Umum Gerindra unggul di semua simulasi ‘empat calon presiden pilihan’. Perolehan rata-ratanya 25,6 persen.

Survei yang dilakukan oleh Median ini menggunakan metodologi rancangan non probability sampling yang disebarkan melalui platform media sosial Facebook. Targetnya pengguna aktif berusia 17-60 di 38 provinsi.

Survei tersebut juga untuk menggali persepsi pengguna sosial atau netizen dalam menentukan calon presiden Indonesia 2024-2029.

Artikel ini telah tayang di www.inews.id dengan judul " Elektabilitas Prabowo Kokoh Ungguli Ganjar dan Anies, Pengamat: Dia Turun ke Masyarakat,"

Klik untuk baca: https://www.inews.id/news/nasional/elektabilitas-prabowo-kokoh-ungguli-ganjar-dan-anies-pengamat-dia-turun-ke-masyarakat/2.

Editor : Sidratul Muntaha