Selain itu, Yanuar meminta agar dalam menjalankan tugas kewilayahan, semua harus mengutamakan komunikasi. Pangdam menekankan bahwa keberhasilan tugas aparat teritorial sangat bergantung pada koordinasi yang baik dengan aparat terkait seperti pemerintah daerah, lembaga terkait di wilayah, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, dan tokoh lokal.
"Komunikasi yang baik akan membantu dalam menyelesaikan masalah, terutama selama pemilihan kepala daerah (pilkada), semua anggota TNI harus netral. Masalah harus diselesaikan melalui musyawarah dan komunikasi yang santun, bukan dengan kekerasan. Saya meminta agar semua prajurit dan anggota Persit [Persatuan Istri Tentara] bersatu, tanpa memandang pangkat atau jabatan, tetap setia kepada pimpinan dan terus menyebarkan kebaikan dalam tugas mereka," tambahnya.
Selama kunjungannya, Pangdam juga melakukan kegiatan sosial dengan memberikan bantuan kepada anak-anak yang menderita stunting.
Terkait masalah stunting, Panglima Asih Anak Stunting (PAAS) menegaskan bahwa upaya untuk terus mengurangi angka stunting akan terus dilanjutkan. Selain menjadi program pemerintah, stunting juga menjadi salah satu fokus program TNI AD.
"Kami akan terus bekerja keras untuk mendukung program pemerintah, yang juga merupakan perintah Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad), untuk mencapai standar minimal nasional dalam mengatasi masalah stunting. Saya juga telah memberikan tantangan kepada Bapak Wali [Walikota] dan unsur Forkopimda [Forum Koordinasi Pimpinan Daerah], apakah mereka dapat mengurangi angka stunting menjadi di bawah 7 persen, itu adalah tantangan baru," ujarnya.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta
Artikel Terkait