get app
inews
Aa Text
Read Next : Klarifikasi Wali Kota soal Pemecatan Kepala SMPN 1 Prabumulih Terkait Parkir Mobil Anaknya

Himateta Coreng Nama Besar Unsri, Kakak Tingkat Paksa Mahasiswa Baru Ciuman Sesama Jenis

Kamis, 25 September 2025 | 20:44 WIB
header img
Senior dari Himateta saat berbicara dihadapan rektorat, dan menyatakan penyesalan terkait kejadian memaksa mahasiswa baru berciuman sesama jenis. (iNewspalembang.id/tangkap layar)

PALEMBANG, iNewspalembang.id – Nama besar Universitas Sriwijaya (Unsri) kembali tercoreng, setelah beberapa hari ini muncul video rekaman mahasiswa baru (maba) yang dipaksa berciuman dengan sesama jenis.

Video berdurasi 24 detik yang terlanjur viral itu pertama kali diunggah akun Instagram @kementerian_kurangajar, pada Senin (22/9/2025) siang.

Isi video itu memperlihatkan puluhan mahasiswa baru mencium temannya pada sebuah acara yang dipimpin kakak tingkat dari program studi Teknologi Pertanian Unsri, di kampus Unsri Indralaya, Ogan Ilir pada Sabtu (20/9/2025) pekan lalu.

Benar saja, dampak besar dari ulah dari kakak tingkat (kating) program studi Teknologi Pertanian Unsri, berakibat fatal.

“Sama sekali kegiatan semacam ini tidak mendidik dan tidak menumbuhkan solidaritas,” tegas salah satu mahasiswa Unsri, SW Handayani.

Menurut Handayani, mereka seolah mencari dalih untuk membenarkan tindakan tidak bermoral semacam ini, lalu terus menerus berputar menjadi tradisi di kampus seolah ini adalah kewajiban yang tidak boleh ditinggalkan.

“Jika tidak segera diputus akan terus-menerus dinormalisasi,” kata dia, sembari menyebut bahwa acara itu merupakan satu kegiatan dari Latihan Dasar Organisasi (LDO) di kampus, yang terjadi hampir di seluruh organisasi mahasiswa di Unsri dengan bentuk yang berbeda beda.

Sadar kondisi kampus sudah tercoreng, pihak rektorat Unsri langsung bertindak menanggapi video aksi kegiatan kampus yang dilakukan Himpunan Mahasiswa Teknologi Pertanian (Himateta) itu dengan membekukan Himateta selama 1 tahun kedepan.

Sementara, Sekretaris Unsri, Prof Aidil Fitri mengungkapkan, pihaknya telah memanggil pengurus Himateta, ketua angkatan, dan ketua pelaksana untuk mengklarifikasi pelaksana kegiatan itu.

Tercatat ada 15 mahasiswa atau kakak tingkat yang sudah diperiksa dan ternyata mereka inilah yang menyebabkan perbuatan ini terjadi.

“Kita nanti akan berkoordinasi dengan Satuan Tugas (Satgas) untuk mengambil satu keputusan yang bijak terhadap kejadian ini. Bila ditemukan hal-hal yang melanggar, mungkin ada status pelanggaran berat, maka kami akan menjatuhkan sanksi akademik kepada pelaku,” ungkap dia.

Pihak Unsri, jelas Aidil Fitri, telah melakukan langkah awal dengan membekukan Himateta selama satu tahun ke depan. Karena ditemukan pelanggaran yang cukup berat dan perlu dievaluasi.

“Kita mengevaluasi seluruh prosedur perizinan kegiatan mahasiswa dan berencana memperketat pendampingan, serta memberi edukasi bagi organisasi kemahasiswaan agar setiap kegiatan tetap berlandaskan nilai edukasi, kesetaraan, dan tanggung jawab,” jelas dia.

Soal apakah aksi ciuman itu merupakan perpeloncoan, Aidil Fitri langsung membantah. Dia menilai, perpeloncoan adalah bentuk perundungan individu, sedangkan kejadian itu spontanitas kakak tingkat.

“Hal ini tidak disadarai generasi Z. Bagi mereka (mahasiswa) itu masih wajar, namun bila dilihat orang banyak itu tidak wajar. Kita sudah laporkan hasil investigasi sementara ke rektor,” terang dia, seraya menambahkan, keputusan akhir sanksi tambahan bagi pelaku akan diambil setelah tim menyelesaikan pemeriksaan secara menyeluruh.

Editor : Sidratul Muntaha

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut