get app
inews
Aa Text
Read Next : Cerita Para Perempuan Tangguh Muba Bertahan di Masa Peremajaan Perkebunan Sawit

Ini Faktor yang Bikin BP Taskin Angkat KUEP di Musi Banyuasin ke Level Nasional

Minggu, 21 September 2025 | 18:51 WIB
header img
CEO CARE Indonesia, Abdul Wahib Situmorang (kanan) dan perwakilan BP Taskin (kiri), Novrizal Tahar, saat berkunjung ke Desa Tegal Mulyo dan Tegal Praja, Muba, beberapa waktu lalu. (iNewspalembang.id/ist)

PALEMBANG, iNewspalembang.id - Kelompok Usaha Ekonomi Perempuan (KUEP) di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), menjadi role model program pengentasan kemiskinan, dan akan diangkat ke level nasional.

KUEP tersebut digagas Yayasan Care Peduli (YCP) bersama dengan PT Hindoli Cargill pada 13 desa wilayah perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Muba.

Hal ini diutarakan Deputi bidang Percepatan Pemberdayaan Kapasitas dan Penyediaan Akses, Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin), Novrizal Tahar pada diskusi di Roemah Demang, Palembang, Minggu (21/9/2025). 

Novrizal menambahkan, BP Taskin sebagai lembaga nonstruktural yang dibentuk Presiden Prabowo untuk mendukung percepatan pengentasan kemiskinan secara terpadu, diminta untuk menyusun rencana induk program percepatan pengentasan kemiskinan yang terdiri dari dua model. 

“Pertama, model perlindungan sosial seperti BLT serta berbagai subsidi dari pemerintah yang menyerap anggaran APBN mencapai Rp 540 triliun,” ujar dia. 

“Kedua model pemberdayaan ekonomi, dimana masyarakat miskin didorong untuk bisa mandiri dan tidak tergantung pada program perlindungan sosial, dengan cara membangun pengusaha  baru dari kalangan masyarakat miskin, salah satunya program KUEP ini,” imbuh dia. 

Tentunya, kata Novrizal, hal ini tidak bisa hanya bergantung dari anggaran pemerintah. Makanya, BP Taskin akan mendorong sumber daya (resources) lain, khususnya dari pihak swasta melalui penyaluran CSR perusahaan, seperti yang dilakukan Yayasan Care Peduli yang bekerjasama dengan PT Hindoli Cargill ini. 

"KUEP ini menjadi role model. CSR merupakan resources besar. BP Taskin akan mendorong pelaku usaha lain di Indonesia untuk mengembangkan penyaluran CSR ini, agar menjadi bukan sekedar charity,” kata dia. 

Sementara, CEO YCP (Care Indonesia), Dr Abdul Wahib Situmorang mengungkapkan, program pengentasan kemiskinan tidak cukup hanya dengan anggaran dari pemerintah.

Namun, sambung dia, membutuh dukungan pelaku usaha yang memang diwajibkan untuk menyisihkan sebagian keuntungannya lewat program tanggung jawab sosial dan lingkungan hidup (CSR). 

"Kami akan menemui sejumlah pelaku usaha, khususnya kelapa sawit di Sumsel, untuk menyampaikan apa yang telah kami dilakukan di Muba, dan siap untuk memberi masukan kepada pelaku-pelaku usaha tersebut terkait program KUEP ini,” ungkap dia. 

Apa yang telah diperbuat YCP, jelas Abdul Wahib, bukan hanya telah di uji pelaksanaannya di wilayah Sumsel, tapi juga sudah dilakukan di 12 provinsi lain di Indonesia. 

“Masyarakat seringkali tidak sabar dengan proses, dan berpikir jika lebih gampang untuk membangun jamban, sumur dan jalan, tapi tidak pernah berpikir sektor ekonomi apa yang bisa dikembangkan dengan pembangunan tiga hal tadi,” tandas dia.

Editor : Sidratul Muntaha

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut