"Iya Mbak, bantu doa supaya dia berubah. Kalau dia tetap tidak berubah, aku janji akan pulang ke rumah Ibu tanpa dijemput," tulis Sindi dalam pesannya.
Tragisnya, pada Selasa (21/1/2025) sekitar pukul 18.00 WIB, keluarga Sindi mendapat telepon dari Wahyu yang meminta mereka datang ke rumahnya karena keadaan darurat. Saat tiba di lokasi, Purwanto, kakak Sindi lainnya, mendapati rumah adiknya sudah ramai warga. Ketika masuk ke dalam, Purwanto menemukan Sindi dalam kondisi kritis dengan tubuh kurus, rambut gimbal penuh kutu, dan aroma tak sedap.
"Kami langsung membawanya ke RS Hermina Palembang. Namun, nyawa Sindi tidak tertolong," ungkap Purwanto.
Setelah kejadian itu, keluarga Sindi melaporkan Wahyu ke Polrestabes Palembang atas dugaan penelantaran yang menyebabkan kematian. Wahyu sempat diamankan selama 24 jam, tetapi kemudian dibebaskan karena dianggap kurang bukti.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta