get app
inews
Aa Read Next : Jadi Ancaman Serius dan Nyata, BMKG Dorong WWF Cari Solusi Krisis Air

Cuaca Terik Sepekan Ini Akibat Fenomena Gelombang Panas, Begini Penjelasan BMKG

Sabtu, 27 April 2024 | 13:35 WIB
header img
Ilustrasi cuaca ekstrem. (iNews.id)

JAKARTA, iNewspalembang.id – Sepekan terakhir, warga di Kota Palembang mulai kembali mengeluhkan panasnya cuaca, walau masih dibarengi hujan deras.

Ternyata, terkait kondisi cuaca panas ini, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memastikan Indonesia tidak terkena fenomena heat wave (gelombang panas), seperti yang melanda Thailand.

Seperti diketahui, memang pada awal pekan ini gelombang panas melanda berbagai negara Asia dan Asia Tenggara. Nah, Thailand yang berada dekat dengan Indonesia dengan suhu maksimum mencapai 52 derajat celsius.

Menurut Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, bahwa suhu udara maksimum di Indonesia maksimum 37.8 derajat celsius yang tercatat di Palu pada Selasa (23/4/2024) lalu.

Untuk di Indonesia, sambung dia, suhu udara maksimum di atas 36,5 derajat celsius tercatat di sejumlah wilayah.

“Seperti pada tanggal 21 April di Medan, Sumatra utara mencapai suhu maksimum 37,0 derajat celsius, dan di Saumlaki, Maluku mencapai suhu maksimum sebesar 37,8 derajat Celsius, serta pada tanggal 23 April di Palu, Sulawesi Tengah mencapai 36,8 derajat celsius,” ujar dia dalam keterangan resminya, Sabtu (27/4/2024).

Terhadap adanya fenomena suhu panas di Indonesia, ungkap Guswanto, hal itu terjadi karena posisi semu matahari pada bulan April berada dekat sekitar khatulistiwa dan menyebabkan suhu udara di sebagian wilayah Indonesia menjadi relatif cukup terik saat siang hari.

“Fenomena suhu panas di Indonesia bukan merupakan heat wave, karena memiliki karakteristik fenomena yang berbeda,” ungkap dia. 

Fenomena suhu panas di Indonesia ini, jelas Guswanto, bukan gelombang panas, karena memiliki karakteristik yang berbeda dengan di Thailand. Fenomena suhu panas di Indonesia hanya dipicu oleh faktor pemanasan permukaan sebagai dampak dari siklus gerak semu matahari sehingga dapat terjadi berulang dalam setiap tahun.

Editor : Sidratul Muntaha

Follow Berita iNews Palembang di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut