BALI, iNews.id - Pemerintah menyebut Indonesia kekurangan insinyur, masih tertinggal dari Vietnam dan Korea Selatan. Persatuan Insinyur Indonesia (PII) diminta berperan menambah insinyur profesional
Fakta ini didapatkan dari Kemendikbud RI yang diungkapkan Wakil Presiden Ma'ruf Amin saat acara Kongres Persatuan Insinyur Indonesia (PII) ke-22 di Nusa Dua, Bali, (17/12/2021). Ia mengatakan, data Kemendikbud mencatat Indonesia memiliki sekitar 2.600 insinyur per satu juta penduduk di Indonesia.
"Angka ini masih jauh tertinggal bila dibandingkan dengan Vietnam 9.000 insinyur, dan Korea Selatan 25.000 insinyur per 1 juta penduduknya,” kata Wapres.
Untuk itulah, ia meminta PII mendorong percepatan penambahan jumlah insinyur profesional agar sejajar dengan negara-negara maju, antara lain melalui sertifikasi profesi.
PII juga diharapkan terus mengembangkan kompetensi para anggotanya dan memaksimalkan potensi insinyur profesional untuk dikontribusikan di berbagai bidang. PII perlu memperkuat inisiasi dalam melakukan kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan, utamanya memperkuat ekosistem riset dan inovasi.
“Insinyur profesional memainkan peranan penting dalam menciptakan inovasi dan rekayasa teknologi yang akan mempercepat pembangunan,” Wapres menegaskan.
Wapres menuturkan, sejarah mencatat dari tujuh Presiden yang pernah memimpin Indonesia, tiga di antaranya adalah insinyur, yaitu Presiden Soekarno, Presiden Habibie, dan Presiden kita sekarang, Presiden Joko Widodo.
“Saya berharap muncul lebih banyak lagi sosok-sosok insinyur sebagai pemimpin nasional, sehingga memberikan kontribusi lebih besar bagi bangsa dan negara ini,” ucap Wapres.
Menurutnya, dengan pengalaman organisasi PII selama 70 tahun sejak didirikan, banyak anggota PII tersebar di seluruh Indonesia, PII harus menjadi sarana komunikasi dan kerja sama untuk menghasilkan karya terbaik anak bangsa.
“Ke depan PII saya harap menjadi wadah komunikasi dan sinergi para insinyur Indonesia yang lebih efektif dan menghasilkan karya-karya lebih besar lagi,”
Selain itu ia mengatakan, pemerintah menyusun program-program pembangunan, salah satunya bidang infrastruktur untuk mewujudkan visi Indonesia Maju dan Sejahtera.
Program ini bagian dari upaya mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Peran para insinyur diperlukan guna mewujudkan cita-cita ini. Pada tahun 2021 saja, Pemerintah melalui Permenko Perekonomian menetapkan pembangunan 208 Proyek dan 10 Program Proyek Strategis Nasional (PSN) dengan nilai investasi mencapai Rp5.600 triliun.
Seperti diketahui Kongres Persatuan Insinyur Indonesia (PII) ke-22 di Nusa Dua, Bali, bertajuk ”Penguatan Insinyur Profesional Menuju Kepemimpinan Indonesia di Panggung Dunia”.
Editor : Agustian Pratama