get app
inews
Aa Text
Read Next : Dewan Pers Ungkap Media Bisa Mati bila Pemerintah Tak Belanja Iklan ke Media Massa

Dewan Pers Ingatkan Kembali Pentingnya Jurnalisme Etika Pada Layanan Rumah Sakit

Jum'at, 19 Agustus 2022 | 20:02 WIB
header img
Manajemen Rumah Sakit Siloam Silampari mengadakan Media Gathering bertajuk "Bersama Siloam Hospitals Membangun Pelayanan Kesehatan yang Lebih Baik", Kamis (18/08/2022).Foto: Ist

LUBUKLINGGAU. iNews.id - Manajemen Rumah Sakit Siloam Silampari mengadakan Media Gathering bertajuk "Bersama Siloam Hospitals Membangun Pelayanan Kesehatan yang Lebih Baik", Kamis (18/08/2022) di ruang Hemodialisa, Lubuklinggau, Sumatera Selatan.

Pada kesempatan tersebut turut hadir sebagai undangan pembicara dari Dewan Pers periode 2022-2025, Atmaji Sapto Anggoro selaku Ketua Komisi Kemitraan dan Infrastruktur Organisasi dan Sudrajat selaku tenaga ahli pada Komisi Hubungan Antar Lembaga. Kedua perwakilan Dewan Pers di dampingi Direktur Siloam Hospitals Silampari, dr. Susanti Abdiwijaja, M. Biomed.

Dalam sambutannya, Susanti Abdiwijaja menyambut tali silaturahim/media gathering bersama para wartawan sebagai wadah kerjasama guna meningkatkan kualitas informasi dalam layanan kesehatan.

"Sebagai garda terdepan pada layanan informasi bagi masyarakat, media massa berperan penting mengedukasi dan mengingatkan publik dalam lingkup layanan kesehatan. Dengan pertemuan ini, diharapkan tali komunikasi berbagi informasi bersama pihak rumah sakit semakin erat, berimbang dan edukatif ", tutur dr. Susanti Abdiwijaja, M. Biomed , dihadapan sejumlah wartawan yang hadir dari kawasan Lubuklinggau, Musi Rawas pun dari perwakilan Persatuan Wartawan Indonesia wilayah Sumatera Selatan.

Dalam kesempatan Media Gathering Siloam Hospitals Silampari, Ketua Komisi Kemitraan dan Infrastruktur Organisasi Dewan Pers, Atmaji Sapto Anggoro mengingatkan peran penting profesi wartawan dalam menyampaikan informasi.

Karenanya menurut Sapto Anggoro, seorang jurnalis perlu memahami secara utuh akan konsep jurnalistik agar pembaca lebih kritis dalam menerima informasi atau menyerap berita yang tersaji di media massa.

Termasuk isi informasi yang edukatif dan mengikuti etika dalam layanan informasi kesehatan.

"Karena kebenaran jurnalistik bersifat relatif dan pers mengejar kebenaran jurnalistik sesuai kaidah dan Undang Undang Pers. Jika peliputan, khususnya termasuk pada ranah informasi kesehatan, tidak saja pemenuhan data informatif yang harus dipenuhi namun panduan etika secara utuh pun harus dilakukan oleh kawan kawan wartawan saat peliputan di lokasi. Ada unsur etika, perimbangan informasi dan kredibel yang dipenuhi", ungkap Sapto yang turut membidani kelahiran sejumlah media massa berbasis online pada dekade 2000 ini menuturkan.

Adapun Dewan Pers, dikatakan Sapto Anggoro, saat ini sedang digodok Media Index Dewan Pers (MIND)yang nantinya bisa menjadi acuan para pihak yang akan bekerjasama dengan media. Sapto Anggoro menjelaskan hal ini berkaitan dengan keresahan semakin menjamurnya media namun belum terverifikasi, juga semakin banyaknya wartawan namun belum melakukan Uji Kompetensi Wartawan (UKW).

"Di sana nantinya juga akan dijelaskan soal media yang spesialisasi. Misal tentang kesehatan, lingkungan, ekonomi dan lainnya.

"Jadi nantinya patokannya melalui Indeks Dewan Pers", pungkas Ketua Komisi Kemitraan dan Infrastruktur Organisasi Dewan Pers periode 2022 - 2025, Atmaji Sapto Anggoro. 

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut