PALEMBANG, iNews.id - Pelajar berinisial MR (17) disangka warga akan menjambret karena membawa replika celurit di Jalan Perjuangan Sukawinatan, Kelurahan Sukajaya, Kecamatan Sukarami, akibatnya MR babak belur diamuk massa, Kamis (9/6/2022) malam.
Kapolsek Sukarami, Kompol Dwi Satya Arian mengatakan, insiden MR terjadi akibat kesalahpahaman karena MR membawa replika celurit. "Dia disangka orang hendak melakukan penjambretan, sehingga diteriaki dan seketika warga langsung menghajar MR hingga babak belur,” kata Kompol Dwi, Minggu (12/6/2022).
Lebih lanjut dijelaskan, awal mula MR hadir di TKP (tempat kejadian perkara) didasari saling singgung di media sosial (medsos) Instagram, lalu ada komentar orang tidak dikenal yang menuliskan kata-kata menjelek-jelekan sekolah teman MR.
“Merasa tersinggung MR membalas komentar orang tersebut dan menanyakan kenapa ia berkomentar yang tidak-tidak di status Instagramnya?” kata dia.
Alhasil keduanya cekcok saat saling balas chat (obrolan) akhirnya membuat MR emosi. “Keterangan MR ke kita, dia mengajak orang tak dikenal tersebut bertemu dan akhirnya bersepakat bertemu di Jalan Baru Sukawinatan,” kata Kompol Dwi.
Kemudian MR ke TKP (tempat kejadian perkara) bersama temannya dan melihat ada empat orang. MR lalu mengeluarkan replika senjata tajam (sajam) berbentuk celurit yang dibawanya dari rumah,” ucap dia.
Karena melihat sajam, orang tidak dikenal beserta teman-temannya langsung pergi menggunakan sepada motor ke arah pasar Sukawinatan. Lantas diikuti MR dan temannya.
“Saat MR mengejar orang tersebut, MR merasa ada yang melemparinya dengan batu hingga membuat MR dan temannya mempercepat laju motor. Namun saat itu ponsel MR terjatuh,” ia menuturkan.
MR lalu memutar motornya dan menanyakan ponselnya kepada sekelompok pemuda. MR kemudian bertanya kepada salah seorang bernama Aldi sambil memegang replika celurit. Karena bertanya sambil memegang replika celurit, Aldi mengira MR meminta ponsel milik temannya dan membuat Aldi dan MR bergulat.
“Melihat temannya bergulat, Alfaldi (saksi) berteriak hingga membuat warga langsung mendatangi TKP dan MR langsung diamuk massa, sedangkan teman MR melarikan diri,” ia menjelaskan.
Akibat kejadian itu, MR menuai amuk massa sampai babak belur sehingga diamankan jajaran Polsek Sukarami Palembang. “Saat dilakukan pemeriksaan ternyata MR bukanlah jambret seperti yang dituduhkan, MR mengakui kejadian tersebut merupakan kesalahpahaman,” ia memungkasi.
Editor : Agustian Pratama
Artikel Terkait