Mantan Ketua KPK Antasari Azhar Wafat, Pernah Pimpin Penangkapan Tommy Soeharto di Tahun 2000

Tim iNews
Eks Ketua KPK, Antasari Azhar meninggal dunia, Sabtu (8/11/2025) sekitar pukul 10.57 WIB. (iNewspalembang.id/foto: ist)  

JAKARTA, iNewspalembang.id – Indonesia kehilangan satu tokoh penegak hukum dan pernah menjabat Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Antasari Azhar, yang wafat di usianya yang menginjak 72 tahun.

Menurut informasi dari Kuasa Hukum Antasari, Boyamin Saiman, kliennya meninggal dunia, Sabtu (8/11/2025) sekitar pukul 10.57 WIB.

“Memang dipastikan Pak Antasari meninggal. Mohon doa, mohon dimaafkan segala salahnya. Kita doakan beliau mendapat pahala yang sebanyak-banyaknya di akhirat,” ujar dia, Sabtu (8/11/2025).

Boyamin mengatakan, bahwa jenazah Antasari Azhar akan dishalatkan di Masjid Asy-Syarif BSD, Banten ba'da salat Ashar. Selanjutnya, sesuai rencana jenazah akan diberangkatkan menuju San Diego Hills untuk dimakamkan sore ini.

“Barusan saya konfirmasi ke teman-teman jaksa yang lain dan ke pengurus Masjid Asy-Syarif, memang akan diselenggarakan salat jenazah Pak Antasari ba’da Ashar,” kata dia.

Sedikit mengenang, bahwa mendiang Antasari Azhar lahir di Pangkal Pinang, Bangka Belitung, 18 Maret 1953, anak keempat dari 15 bersaudara pasangan H Azhar Hamid SH dan Hj Asnani.

Antasari kecil cukup dikenal cerdas dan berprinsip kuat. Setelah menamatkan pendidikan dasar di SD Negeri 1 Belitung, dia meneruskan SMP dan SMA di Jakarta. Kemudian, kembali ke Palembang menempuh pendidikan hukum di Universitas Sriwijaya (Unsri).

Nah pada masa di bangku kuliah, Antasari aktif sebagai Ketua Senat Mahasiswa dan dikenal vokal menyuarakan aspirasi rakyat pada masa-masa sulit tahun 1978.

Usai lulus dari Unsri pada 1981, Antasari memulai karier di Badan Pembinaan Hukum Nasional Kementerian Kehakiman. Berikutnya beralih ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Jakarta Pusat, sebelum bertugas di berbagai daerah, dari Tanjung Pinang, Lampung hingga Baturaja. Reputasinya meningkat tajam setelah menangani sejumlah kasus besar korupsi.

Berikutnya Antasari bergabung dengan Kejaksaan Agung sebagai Kasubdit Penyidikan Pidana Khusus dan Kepala Bidang Hubungan Media Massa pada tahun 1999. Tak berhenti belajar, ia menempuh S2 di Sekolah Tinggi Ilmu Hukum IBLAM (2000) serta kursus hukum di Australia.

Satu momen fenomenal dan paling bersejarah adalah ketika Antasari memimpin penangkapan Tommy Soeharto pada tahun 2000. Aksinya menuai perhatian publik dan memperkuat citranya sebagai jaksa yang berani melawan tekanan politik.

Pada Desember 2007, Antasari terpilih menjadi Ketua KPK dengan suara mayoritas dari DPR. Dia menjadi ketua pertama dari kalangan jaksa, dan segera dikenal karena ketegasannya menangani kasus korupsi besar.

Hingga akhir hayatnya, Antasari tetap menjadi simbol perlawanan terhadap ketidakadilan. Dalam setiap langkahnya, dia menunjukkan kejujuran dan keberanian tidak bisa dibungkam oleh kekuasaan.

 

 

Editor : Sidratul Muntaha

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network