Ditantang Pakde di Pilkada Banyuasin 2024, Askolani: Harga Paling Tinggi Nilainya Itu Komitmen

Sidra
Ketua DPC PDI Perjuangan Banyuasin, Askolani Jasi, saat mengambil surat rekomendasi dari Partai Hanura, di Kantor DPD Partai Hanura Sumsel, Sabtu (1/6/2024). (iNewspalembang.id/Sidratul Muntaha)

PALEMBANG, iNewspalembang.id – Dinamika politik di Kabupaten Banyuasin pada Pilkada Serentak 2024 ini, tak ubahnya seperti perjalanan Pilkada Gubernur Sumsel 2024.

Karena, dua tokoh yang sebelumnya berpasangan, justru memilih berpisah dan saling menantang pada Pilkada Serentak 2024 ini.

Seperti pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumsel periode 2018-2023, Herman Deru-Mawardi Yahya, akan saling mengalahkan pada pada Pilkada Gubernur Sumsel 2024 nanti.

Begitu juga yang terjadi pada pasangan Bupati dan Wakil Bupati Banyuasin periode 2018-2023, Askolani Jasi-Slamet Sumosentono, bakal saling menantang di Pilkada Banyuasin 2024. Pakde, sapaan akrab Slamet Sumosentono, memilih untuk mencalonkan diri sebagai bacabup Banyuasin.

Terhadap kondisi tersebut, Askolani menyatakan, bahwa antara hubungan politik dan hubungan pribadi dengan Slamet Sumosentono itu harus dipisahkan.

“Hubungan politik dan hubungan pribadi harus dipisahkan. Kalau dalam politik kita sebagai rival, tapi secara pribadi kita keluarga. Ya Pak De (Slamet Sumosentono) kan mau maju sendiri, ya sudah biarin saja,” ujar dia, usai menerima surat rekomendasi dari Parta Hanura, di Kantor DPD Partai Hanura Sumsel, Sabtu (1/6/2024).

Askolani menegaskan, politik memang seperti itu. Tetapi hal yang penting adalah untuk tetap jaga komitmen, bagi yang tidak menjaga komitmen kan itu tergantung yang bersangkutan.

“Kita berkeyakinan, dalam politik harga yang paling tinggi nilainya itu komitmen. Saya sampai hari ini komitmen dengan beliau (Slamet Sumosentono), tapi kan beliau mau maju sendiri dan itu hak beliau, tidak ada masalah,” tegas dia.

Nah terkait dukungan dari partai politik (parpol), Ketua DPC PDI Perjuangan Banyuasin itu menjelaskan, sebenarnya semua dukungan partai itu masih dalam proses, termasuk Partai Hanura. Jadi belum ada dukungan rekomendasi resmi yang sudah ditandatangani ketua umum.

“Kalau rekomendasi tahap awal, kita sudah dapat dari PKB dan yang kedua ini Insya Allah dari Partai Hanura dapat juga. Kemudian Partai Nasdem Insya Allah di tanggal 3 Juni nanti. Tapi semua sedang berproses dan belum ada yang final,” jelas dia.

Syarat minimal untuk bisa maju pada kontestasi Pilkada Banyuasin 2024 ini harus didukung 20% atau 9 kursi Parmenen Banyuasin. Askolani sendiri sudah mengantongi 5 kursi dari PKB, 7 kursi dari PDIP dan 1 kursi dari Partai Hanura.

“Kalau untuk pasangan bakal calon wakil bupati (bacawabup) juga masih proses, tapi Insya Allah dengan Partai Golkar dan itu juga masih proses juga belum final. Intinya masih proses,” tandas dia.

Editor : Sidratul Muntaha

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network