get app
inews
Aa Text
Read Next : Cara Garuda Rescue Nusantara Bekali Keselamatan Jurnalis di Tengah Medan Bencana dan Situasi Krisis

Usai Banjir, Gempa Beruntun Guncang Agam

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:24 WIB
header img
Ilustrasi gambaran gempa dengan magnitudo 4,7 yang mengguncang Kabupaten Agam, Sumbar, Minggu (27/12/2025). (iNewspalembang.id/Foto: BMKG)

AGAM, iNewspalembang.id – Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar) mengalami kerusakan paling nyata, usai guncangan gempa bumi, Minggu (28/12/2025).

Seperti diketahui, Gempa dengan kekuatan Magnitudo (M) 4,6 dan M 4,7 tersebut mengakibatkan kerusakan pada sejumlah bangunan warga di wilayah Kabupaten Agam dan Kota Bukit Tinggi.

Nah khusus di Kecamatan Palembayan, rumah-rumah warga yang sebelumnya sudah terdampak bencana banjir dan longsor, kini mengalami keretakan serius pada dinding dan struktur bangunan.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut, pusat gempa berada di darat, tepatnya di Kecamatan Bonjol, Kabupaten Pasaman, atau sekitar 18 kilometer Timur Laut Agam.

Guncangan yang terjadi pada pukul 09.11 WIB dengan kedalaman 10 kilometer ini memicu kepanikan luar biasa. Di Kota Bukittinggi, para penghuni kos dan warga berhamburan keluar bangunan untuk menyelamatkan diri.

Dampak gempa dirasakan sangat kuat oleh para relawan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) yang lagi bertugas di posko dapur umum bencana banjir bandang, Jorong Koto Alam, Nagari Salareh Aia Timur, Palembayan.

Relawan MDMC Sumatera Barat, Muhammad Tsabit menuturkan, saat detik-detik mencekam saat terjadi guncangan gempa, para warga yang merasakan sangat terkejut.

“Di posko kami dan rumah-rumah sekitar, dinding-dinding mengalami retak bahkan ada yang sudah mau jatuh. Tiang bangunan juga terlihat bengkok akibat guncangan M 4,7 tadi,” ujar dia.

Kemudian, ungkap Tsabit, para relawan langsung mengarahkan warga untuk menjauhi bangunan guna menghindari risiko reruntuhan, mengingat struktur rumah di kawasan tersebut sudah melemah akibat bencana banjir sebelumnya.

Sementara, Petugas Pos Pengamatan Gunungapi (PGA) Marapi Bukittinggi, Asep Antoni menjelaskan, bahwa catatan aktivitas seismik yang cukup tinggi pasca-gempa utama. Hingga pukul 10.30 WIB, seismograf mencatat sedikitnya telah terjadi 10 kali gempa susulan.

“Gempa tektonik ini terekam dengan kekuatan maksimal M 4,7. Meski guncangannya cukup terasa, hingga saat ini gempa tersebut belum memengaruhi aktivitas vulkanik Gunung Marapi,” jelas dia.

Hingga Minggu siang, dilaporkan tidak ada korban jiwa akibat peristiwa ini. Namun, warga diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi gempa susulan.

Saat ini, petugas terkait masih terus melakukan pendataan lengkap mengenai jumlah rumah yang mengalami kerusakan ringan maupun berat.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Editor : Sidratul Muntaha

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut