Pasokan Listrik di Wilayah Terdampak Bencana Sumatera Belum Pulih 100 Persen, Ini Penjelasan Bahlil
JAKARTA, iNewspalembang.id – Belum pulihnya 100 persen pasokan listrik di wilayah terdampak bencana banjir dan longsor di Sumatera, disebut karena kendala lapangan dan keterbatasan jaringan listrik yang sejak awal belum menjangkau sejumlah desa.
Menurut Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, sebagai contoh kondisi di Sumatra Utara (Sumut), pemulihan listrik secara umum telah mencapai 99,9 persen. Meski begitu, masih ada sekitar 50 desa di empat kabupaten yang sejak awal memang belum menikmati aliran listrik.
“Ini bukan karena persoalan banjir saja, tapi memang jaringan listrik kita yang belum ada di sana,” ujar dia di Istana Negara, Jakarta Pusat Selasa (16/12/2025).
Secara nasional, kata Bahlil, masih ada sekitar 5.700 desa dan 4.400 dusun yang belum teraliri listrik. Kondisi itu menjadi pekerjaan besar pemerintah ke depan untuk memastikan pemerataan akses energi di seluruh wilayah Indonesia.
Pihaknya menyarankan, sambung dia, agar bisa dilakukan program sampai dengan 2029, agar semua desa di Indonesia ini bisa dilistriki, sekaligus menunjang program tentang sekolah-sekolah yang berbasis teknologi.
Terhadap wilayah bencana di Aceh, bahwa total kapasitas pembangkitan listrik di Banda Aceh mencapai sekitar 110 megawatt. Hingga saat ini, rata-rata 60 megawatt telah berhasil disalurkan untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat.
“Total kapasitas sekitar 110 megawatt kapasitas pembangkitan di Banda Aceh. Alhamdulillah, tadi malam sudah rata-rata 60 megawatt untuk kebutuhan Banda Aceh sudah tersaluri, sebagian kita pakai genset,” ungkap dia.
Berikutnya, jelas Bahlil, bahwa progres perbaikan jaringan gardu induk juga terus berjalan. Pemasangan gardu induk telah mencapai sekitar 80 hingga 90 persen dan ditargetkan rampung dalam waktu dekat.
“Mungkin sekitar minggu-minggu ini, paling lambat Rabu atau Kamis, baru bisa jadi semua. Kalau ini jadi, maka aliran listrik dari Arun, Bireun, itu baru bisa masuk secara normal dan transmisi untuk jalur Sumatera itu sudah bisa connect,” jelas dia.
Hanya saja, terang Bahlil, walau jaringan transmisi utama telah tersambung, tidak semua desa dapat langsung dialiri listrik. Hal ini disebabkan oleh kondisi infrastruktur yang masih rusak parah akibat bencana.
“Karena sebagian desa yang infrastrukturnya masih parah, jalan yang enggak bisa kita masuk, itu pada tegangan rendah itu tiang-tiangnya jatuh. Dan ada sebagian desa yang memang masih banjir, masih ada air. Kalau ini kita paksakan untuk dialiri listrik, itu akan berdampak pada kecelakaan di masyarakat,” tandas dia.
Editor : Sidratul Muntaha