Lewat Diplomasi Aktif, Presiden Prabowo Sebut Indonesia Siap Jadi Jembatan Dunia Utara dan Selatan
![header img](https://img.inews.co.id/media/600/files/networks/2025/02/14/193a7_gambar-presiden-prabowo-subianto.jpeg)
JAKARTA, iNEWSpalembang.id – Indonesia berkomitmen untuk terus menjadi jembatan antara dunia utara dan selatan, dan berkontribusi dalam menciptakan tatanan global yang lebih damai dan stabil, dengan visi diplomasi aktif.
Pernyataan itu ditegaskan Presiden Prabowo pada sesi pembicaraan bersama Presiden Republik Indonesia dalam World Governments Summit 2025 yang dilakukan secara daring, Kamis (13/2/2025).
Meski demikian, ujar Presiden, Indonesia harus tetap menjaga stabilitas dan kesejahteraan domestik untuk dapat berperan aktif dalam diplomasi global tersebut.
“Kita harus mengerjakan pekerjaan rumah kita sendiri di dalam negeri. Pengaruh dan kemampuan kita untuk berkontribusi dalam stabilitas global saling berhubungan dengan kekuatan, ketahanan, dan kemajuan ekonomi, serta kesejahteraan sosial bangsa dan rakyat kita,” ujar dia.
Prabowo mengatakan, bahwa pentingnya peran aktif dunia dalam menjaga stabilitas global dengan prinsip perdamaian, keadilan, dan saling menghormati.
Apalagi, sambung dia, saat ini dunia menghadapi tantangan besar termasuk konflik di Ukraina, Gaza, dan Kongo Timur yang memerlukan solusi berbasis dialog dan keadilan.
“Kita berada pada momen sulit dalam sejarah. Lanskap internasional berkembang pesat, ditandai dengan ketidakstabilan dan proteksionisme ekonomi. Jika kita tidak bertindak bijak, perubahan ini bisa menjadi tidak terkendali,” kata dia.
Indonesia, ungkap Presiden Prabowo, menekankan untuk selalu menjunjung tinggi ketiga prinsip tersebut dalam diplomasi global. Indonesia secara tegas mendukung solusi dua negara (two states solution) dalam konflik Israel dan Palestina, serta mendesak upaya nyata untuk mengakhiri siklus kekerasan.
“Dunia tidak bisa membiarkan siklus kekerasan terus berlanjut. Krisis yang terjadi di Ukraina, Gaza, Kongo Timur, dan wilayah lain di Afrika mencerminkan terkikisnya stabilitas global secara lebih luas. Indonesia memahami bahwa retorika saja tidak cukup untuk menghadapi tantangan-tantangan ini,” ungkap dia.
Berikutnya, Prabowo menjelaskan, komitmen Indonesia dalam mempertahankan diplomasi yang seimbang dengan negara-negara besar, seperti Amerika Serikat dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT). Apalagi, Indonesia turut menjalin kemitraan global dengan meningkatkan peran di organisasi internasional seperti BRICS, OECD, CPTPP, dan Indo-Pacific Forum.
“Kami berusaha untuk mendengarkan sebanyak yang kami katakan, menjalin kemitraan berdasarkan kepercayaan dan saling menghormati,” tandas dia.
Editor : Sidratul Muntaha