Kementerian Agama Prediksi 1 Ramadhan 1446 Hijriah Jatuh pada 1 Maret 2025
![header img](https://img.inews.co.id/media/600/files/networks/2023/03/22/e2349_pantauan-hilal-1-ramadan-1444-h.jpg)
JAKARTA, iNEWSpalembang.id – Berdasarkan hasil data hisab, awal puasa atau 1 Ramadhan 1446 Hijriah diprediksi pada Sabtu (1/3/2025) mendatang.
Prediksi tersebut, setelah Kementerian Agama (Kemenag) melalui Direktur Urusan Agama Islam dan Bina Syariah (Urais Binsyar) pada Ditjen Bimas Islam Kemenag, Arsad Hidayat, menyebut bahwa ijtimak terjadi pada Jumat, 28 Februari 2025, sekitar pukul 07.44 WIB.
Arsad menyatakan, bahwa pada hari yang sama, ketinggian hilal di seluruh wilayah Indonesia sudah di atas ufuk antara 3° 5,91’ hingga 4° 40,96’, dengan sudut elongasi antara 4° 47,03’ hingga 6° 24,14’.
Berkaca dari hal itu, sambung dia, ketinggian hilal ini sudah melebihi kriteria yang menjadi kesepakatan Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS), yakni 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat.
“Dengan kriteria ini, secara astronomi, ada indikasi kuat bahwa hilal akan terlihat (pada 28 Februari 2025),” kata Arsad dalam keterangan resminya.
Kendati demikian, pihak Kemenag tetap akan melakukan Sidang Isbat (penetapan) pada 28 Februari 2025, untuk menentukan awal bulan puasa bagi umat Islam di Indonesia dan akan dipimpin langsung Menteri Agama Nasaruddin Umar.
Sementara terpisah, Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Abu Rokhmad mengungkapkan, seperti pada tahun-tahun sebelumnya Sidang Isbat digelar di Auditorium HM Rasjidi, Kementerian Agama, akan dihadiri berbagai pihak termasuk perwakilan ormas Islam, MUI, BMKG, ahli falak, serta perwakilan dari DPR dan Mahkamah Agung.
“Ada tiga rangkaian pada Sidang Isbat nanti yakni, pemaparan data posisi hilal berdasarkan perhitungan astronomi. Verifikasi hasil rukyatul hilal dari berbagai titik pemantauan di Indonesia. Terakhir, musyawarah dan pengambilan keputusan yang akan diumumkan kepada publik,” ungkap dia.
Terlepas dari penetapan tersebut, Abu Rokhmad mengajak masyarakat tetap menunggu hasil Sidang Isbat dan pengumuman pemerintah terkait awal Ramadan 1446 H. Ini sejalan dengan fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) No 2 tahun 2004 tentang Penetapan Awal Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijjah.
"Kita berharap umat Islam di Indonesia bisa mengawali Ramadan tahun ini secara bersama-sama,” terang dia.
Data hisab ini akan dikonfirmasi melalui proses pemantauan hilal atau rukyatul hilal. Kemenag bekerja sama dengan Kantor Wilayah Kemenag di berbagai daerah akan melakukan pemantauan hilal di berbagai titik di seluruh Indonesia.
Editor : Sidratul Muntaha