PALEMBANG, iNewspalembang.id – Dinamika politik di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) jelang Pilkada Serentak 2024 masih dinamis, meski tahapan pendaftaran bakal calon di KPU terjadwal pada 27-29 Agustus 2024 nanti.
Hingga saat ini, nama-nama tokoh yang sudah familiar akan menjadi Bakal Calon Bupati (bacalon) Muba, tetap pada tiga nama yakni, Beni Hernedi, Apriyadi dan Lucianty. Pun untuk calon alternatif, ada nama Sugondo, M Toha dan beberapa nama lain.
Namun, kabar terbaru muncul isu dari sejumlah ruang diskusi yang menyebut nama Beni Hernedi dan Apriyadi bakal bersatu menjadi calon pasangan pada Pilkada Muba ini.
Ada pihak yang menyebut keduanya sudah melakukan komunikasi terkait hal itu. Jika melihat kondisi yang ada, bisa saja terjadi. Mengingat diantara para bakal calon tersebut belum memunculkan pasangan.
Menanggapi isu tersebut, Beni Hernedi menyatakan, bahwa untuk kebutuhan pencalonan Bupati dan Wakil Bupati Muba, tentu ada partai politik (parpol) yang memberi dukungan.
“Namun kan, hingga hari ini saya bersama Pak Apriyadi ini sepertinya belum jelas. Siapa yang memberi dan tidak memberi dukungan itu masih menunggu dan belum tahu,” ujar dia saat dikonfirmasi, Selasa (23/7/2024).
“Kemungkinan untuk menjawab isu dan yang bertanya apakah cocok, atau mau tidak mau berpasangan dengan Pak Apriyadi, ya kalau kami berdua mau pasti jadi. Maksudnya, pasti jadi untuk berpasangan itu kan,” imbuh mantan Wakil Bupati Muba dua periode itu.
Jadi, ungkap Beni, sekarang tinggal apakah parpol yang ingin mengusung ini menghitung baik buruknya dan kemudian, kekuatannya sejauh mana. Karena secara pribadi, sambung dia, antara dirinya dengan Apriyadi sebenarnya tidak ada persoalan yang mendasar untuk maju dalam satu perahu misalnya.
“Lah, kami berdua ini kan sama-sama berpengalaman. Saya pernah menjadi Plt Bupati dan Wakil Bupati beliau (Apriyadi) dan begitug juga beliau adalah seorang Sekda senior. Bahkan, ditambah beliau juga pernah menjadi Pj Bupati Muba dua tahun,” ungkap dia.
Ketua DPC PDI Perjuangan Muba itu menjelaskan, apakah nanti parpol melihat ini untuk mencoba menggabungkan Beni Hernedi dan Apriyadi, yang jelas untuk membuka kemungkinan itu akan ada pembicaraan lebih lanjut.
Kondisi lainnya, sambung Beni, karena sudah dua periode menjadi Wakil Bupati Muba, tentu dia tidak bisa kembali mencalonkan diri sebagai wakil bupati. Nah kalau ada opsi bergabung ini, artinya siapa yang menjadi calon bupati dan calon wakil bupati.
“Realistisnya untuk saya, yang tidak bisa lagi mencalonkan sebagai wakil bupati. Jadi, sekali lagi, kalau apakah mungkin atau tidak mungkin, ya tidak ada hal yang tidak mungkin,” jelas dia.
Beni menerangkan, hal yang terpenting itu adalah calon bupati dan calon wakil bupati itu harus cocok dalam hal visi dan misi dalam membangun Kabupaten Muba tersebut.
“Terkait parpol, proses seleksi dukungan rekomendasi dari partai ini sudah sampai pada masa injury time bagi parpol untuk mengambil keputusan untuk mencalonkan siapa yang diusung atau dipilih,” terang dia.
Untuk mendapat rekomendasi partai, tutur Beni, proses seleksi sudah dimulai dan sudah ikut di beberapa partai. Beni optimistis dan yakin bahwa partai-partai yang menyeleksi para calon yang ada di Muba ini tentu punya cara penilaian dan analisa yang lengkap untuk melihat itu.
“Tentu survei sudah dilakukan, rekam jejak sudah diperhatikan. Ini yang maksud saya optimistis. Tentu tak mungkin sampai menyimpang lawan kotak kosong. Karena parpol mempertimbangkan banyak hal, termasuk mengkombinasikan siapa bupati dan siapa wakil bupati,” tutur dia.
Beni menambahkan, bila kesemuanya itu sudah bisa diputuskan, segera setelah ini pasti akan keluar rekomendasinya. Karena waktu sudah mepet, ini sudah menyisakan satu bulan lebih sedikit dalam tahapan pendaftaran bacabup dan bacawabup.
Editor : Sidratul Muntaha