DOHA, iNewspalembang.id - Sejarah baru dihadirkan Tim Nasional (Timnas) Indonesia U-23 pada ajang AFC U-23 Asian Cup Qatar 2024, usai menekuk Korea Selatan (Korsel) U-23, lewat drama adu penalti 11-10, setelah bermain imbang 2-2 selama 120 menit.
Sosok Shin Tae-yong yang berada di tengah pusaran pertarungan dua kubu tersebut mendefinisikan profesional yang berbicara. Betapa tidak, sebagai Pelatih Timnas Indonesia U-23, Shin Tae-yong harus mengalahkan negara asalnya.
Bahkan, Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Kamis (25/4/2024) waktu setempat, menjadi saksi Shin Tae-yong memutus tradisi negaranya yang langganan menembus arena Olimpiade sejak 1984.
"Tentu kemenangan ini untuk fans Indonesia. Karena stadion ini penuh dengan fans terus memberi kami semangat. Semua bisa melihat, fans membuat kami terus berjuang. Ini alasan mengapa kami tampil luar biasa," ujar striker Timnas U-23, Rafael Struick, usai pertandingan.
Luar biasanya perjuangan seluruh punggawa Garuda Muda, mampu tampil konsisten selama 90 menit normal, termasuk pada babak tambahan 2x15 menit. Buktinya, laga baru berjalan 15 menit, Rafael Struick sudah memberi gol indah untuk Indonesia, setelah menghujamkan tendangan keras dari kaki kanannya, yang tak mampu ditepis kiper Korsel Baek Jong-bum.
Memang, sebelumnya atau pada menit ke-7, Korsel lebih dahulu membobol gawang Indonesia lewat tendangan jarak jauh Lee Kang-hee yang memanfaatkan bola sapuan Komang Teguh yang tidak sempurna. Hanya saja, gol tersebut dianulir setelah wasit Shaun Evans asal Australia mengecek VAR.
Kokohnya tembok Timnas U-23 yang dijaga Rizky Ridho, Komang Teguh, dan Justin Hubner yang bermain super disiplin, membuat ruang serangan-serangan yang dibangun Taeguk Warriors selalu dipatahkan.
Sayangnya, masuk akhir babak pertama, Korsel menyamakan kedudukan menjadi 1-1. Bek Indonesia, Komang Teguh berniat menghalau bola yang disundul Eom Ji-sung. Tetapi bola justru berubah arah sehingga Ernando Ari terkecoh.
Tak butuh waktu lama, Indonesia kembali memperbesar keunggulan menjadi 2-1, kembali lewat kaki kiri Struick. Pemain Ado den Haag itu membobol jala Baek Jong-bum dimenit 45+3.
Masuk kedua, Indonesia tetap tampil menekan, meski dalam posisi unggul. Menit-54 Rafael Struick mempunyai peluang untuk mencetak hattrick. Hanya saja, sontekannya masih melebar.
Struick kembali mendapatkan peluang di menit 56. Bola hasil tendangannya di dalam kotak penalti masih melambung.
Dua menit berselang, Marselino Ferdinan memberikan ancaman. Pemain KMSK Deinze itu coba memasukkan bola dari sudut sempit, namun tidak menjadi gol.
Petaka bagi Korsel datang dimenit 69, karena wasit Shaun Evans memberi kartu merah untuk Lee Young-jun, yang dengan sengaja menginjak kaki Justin Hubner. Setelah dicek oleh VAR, terlihat dengan jelas Lee menginjak kaki Hubner.
Unggul satu pemain, Garuda Muda malah lengah. Lewat sebuah serangan balik, Jeong Sang-bin berhasil merobek gawang Ernando sehingga skor menjadi 2-2. Laga pun harus berlanjut ke babak tambahan atau extra time.
Selama masa 2x15 menit berjalan, Timnas U-23 memang terus mengurung pertahanan Korsel U-23. Sayangnya, sejumlah peluang baik dari Justin Hubner, Nathan Tjoe-A-on dan Ramadhan Sananta. Sananta tak ada yang terkonversi menjadi gol.
Hingga fase extra time berakhir, skor 2-2 tidak berubah. Pemenang pun harus ditentukan lewat adu penalti. Nah, pada momen adu penalti inilah Indonesia menunjukkan mental yang lebih baik. Garuda Muda menang 11-10 atas Taeguk Warriors dan memastikan tempat di semifinal, sekaligus membuka peluang lolos ke Olimpiade Paris 2024.
Editor : Sidratul Muntaha