get app
inews
Aa Text
Read Next : Istana Angkat Bicara soal Klaim Eks Ketua KPK yang Diminta Jokowi Hentikan Kasus Korupsi e-KTP

Sindiran Staf Khusus Presiden Soal Ada upaya Orkestrasi Politik Bikin Guru Besar UGM Marah

Kamis, 08 Februari 2024 | 11:05 WIB
header img
Guru Besar UGM saat membacakan petisi Bulaksumur, beberapa waktu lalu. (iNewspalembang.id/ist)

 

JAKARTA, iNewspalembang.id – Pernyataan Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana, membuat Guru Besar Fakultas Psikologi UGM, Prof Koentjoro tersinggung.

Ketersinggungan tersebut, karena Ari Dwipayana menyebut seolah ada upaya orkestrasi politik di balik sikap para civitas akademika UGM.

Prof Koentjoro tersinggung, lantaran gerakan kritik para guru besar dan civitas akademika disebut ditunggangi kepentingan politik. Padahal, gerakan kritik itu merupakan wujud kecintaan civitas akademika UGM terhadap Indonesia dan juga almamaternya.

"Saya sangat tidak puas. Saya tersinggung. Silakan bapak lihat ketika kami membacakan petisi Bulaksumur, dua kali saya membaca Bismillah. Saya membacakan dengan suara kasih dari UGM mengingatkan alumninya," ujar dia, dikutip Kamis (8/2/2024).

Munculnya petisi Bulaksumur tersebut, kata Koentjoro, murni dilandasi rasa kekeluargaan yang saling mengingatkan satu dengan yang lain. Dia menegaskan, bahwa cinta Indonesia, cinta NKRI dan cinta UGM, karena itu UGM mengingatkan alumnusnya dan dasarnya hanya itu.

Kemudian, sambung dia, petisi Bulaksumur yang dibacakan beberapa waktu lalu dirumuskan secara serius melibatkan banyak pihak dan berbagai tokoh-tokoh penting UGM.

"Di UGM itu ada 250 orang merumuskan petisi Bulaksumur, di situ ada debat hingga akhirnya ada tanda tangan ada mantan dua rektor hingga wakil rektor hadir di acara itu, kami tidak main-main," kata dia.

Sementara, Koordinator Khusus Staf Presiden Ari Dwipayana sebelumnya, menilai pernyataan sikap sejumlah guru besar dari beberapa perguruan tinggi merupakan hal wajar dalam demokrasi, terlebih di tahun politik.

Hanya saja, kata Ari, seolah ada upaya orkestrasi narasi politik untuk kepentingan elektoral di balik pernyataan sikap para civitas akademika.

"Akhir-akhir ini, terlihat ada upaya yang sengaja mengorkestrasi narasi politik tertentu untuk kepentingan elektoral. Strategi politik partisan seperti itu juga sah-sah saja dalam ruang kontestasi politik," kata dia, Jumat (2/2/2024) lalu.



Artikel ini telah tayang di www.inews.id dengan judul " Guru Besar UGM Marah Gerakan Kritik dari Kampus Disebut Ditunggangi: Saya Tersinggung! ",

Klik untuk baca: https://www.inews.id/news/nasional/guru-besar-ugm-marah-gerakan-kritik-dari-kampus-disebut-ditunggangi-saya-tersinggung/2.

 

Editor : Sidratul Muntaha

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut