get app
inews
Aa Read Next : Aksi Horor Perangkat Desa Selamatkan Diri saat Diterjang Banjir Bandang di Muratara 

Dampak Banjir 35 Sekolah Terendam, Diknas Muratara Setop Sementara Kegiatan Belajar Mengajar

Sabtu, 13 Januari 2024 | 15:15 WIB
header img
Salah satu pemandangan di Kecamatan Rupit, yang masih terendam akibat banjir besar di wilayah Kabupaten Muratara. (iNewspalembang.id/ist)

RUPIT, iNewspalembang.id – Bencana banjir yang melanda wilayah Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) juga berdampak pada aktivitas belajar mengajar.

Dinas Pendidikan Muratara harus meliburkan kegiatan belajar mengajar untuk sementara waktu, karena sebanyak 27 SDN dan 8 SMPN masih tergenang air akibat meluapnya air dari Sungai Rawas tersebut.

Menurut Plt Kepala Dinas Pendidikan Muratara, Zazili, akibat banjir besar ini ada 6.700 siswa yang diliburkan untuk sementara waktu.

“Semua sekolah yang terendam banjir itu tersebar di 6 kecamatan. Namun ada Hingga saat ini, di Kecamatan Ulu Rawas, Karang Dapo dan Rawas Ilir masih sulit dihubungi dan juga akses jalan tidak bisa dilalui. Itu karena Listrik dimatikan, jadi sinyal tidak maksimal karena listrik dimatikan,” ujar dia.

Khusus di Kecamatan Karang Dapo, kata dia, ada 6 SDN dan 1 SMPN yang terdampak banjir di Desa Biaro Baru, karang Dapo, Rantau Kadam dan Kertasari.

“Kemudian Kecamatan Rawas Ilir ada 5 SDN dan 1 SMPN kebanjiran di Desa Bingin Teluk, Mandi Angin, Translok Pauh, Belani dan Tanjug Raja,” kata dia.

Berikutnya, ungkap Zazili, untuk Kecamatan Rawas Ulu sekolah yang terendam banjir ada 4 SDN dan 2 SMPN di Desa Lesung Batu Muda, Karta Dewa, Remban, Pangkalan dan Pulau Lebar.

Sekolah yang paling banyak terendam ada di Kecamatan Rupit, sebanyak 10 SDN dan 2 SMPN yang berlokasi di Desa Noman, Pantai, Lawag Agung, Maur, Karang Anyar dan Lubuk Rumbai.

Lalu di Kecamatan Ulu Rawas ada 1 SDN dan 2 SMPN yang terendam, di Desa Napallicin, Pulau Kidak dan Kemang. Terakhir di Kecamatan Karang Jaya hanya ada 1 SDN di Desa Embacang Lama.

Zazili menjelaskan, hingga saat ini Diknas Muratara masih belum mengetahui sejauh mana tingkat kerusakan pada tiap sekolah yang terdampak banjir.

“Ini banjir yang rasanya paling besar selama 30 tahun terakhir, apalagi debit air juga lambat sekali. Kalau biasanya, itu banjir-banjir sebelumnya dalam waktu tiga hingga empatjam sudah surut,” tandas dia.

Editor : Sidratul Muntaha

Follow Berita iNews Palembang di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut