Hakim Ketua pun kembali bertanya, apakah akun tersebut akun baru atau sudah lama dibuat.
"Baru dibuat yang mulia. Saya sama asisten saya ke Bali memang buat konten makanan ekstrem. Sebelum makan babi saya makan kodok dan makanan yang ekstrem lainnya. Tapi yang saya unggah yang makan babi dan itu spontan untuk konten," ujarnya.
"Apakah kamu tahu kalau perbuatan itu salah," tanya Hakim Ketua.
"Kalau mau mengulang waktu saya nggak akan melakukannya," ujar Lina mulai menangis.
"Saya kesal sama warganet karena waktu itu menghina - hina saya sehingga saya emosi dan marah sehingga saya sempat tidak mau minta maaf," tambahnya.
Lalu, Hakim kembali bertanya kamu tahu tidak apa yang kamu lakukan itu salah. Sama seperti kita menyumbang untuk membangun masjid dan sekolah. Itu amal jariahnya terus berjalan. Dan kamu sudah tahu apa yang kamu lakukan adalah dosa, dan itu akan terus mengalir," ujar Hakim.
"Saya tahu saya salah yang mulia. Dan saya sudah memohon maaf baik di stasiun TV saat diwawancara di acara podcast dan terakhir waktu di Polda Sumsel. Saya berjanji tidak akan mengulangi lagi. Saya akan lebih baik lagi kedepannya," ujar Lina sambil menangis.
Sebelum sidang di tutup. Lina Mukherjee pun menyampaikan permohonan maafnya di depan Majelis Hakim dengan membacakan secarik surat yang di simpan di saku celananya sebelah kiri.
"Saya Lina Lutfiawati atau biasa dikenal Lina Mukherjee. Menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia yang sudah membuat kegaduhan. Saya juga meminta maaf kepada ibu saya yang sudah dua tahun tidak bertemu dan saya juga minta maaf kepada keluarga saya dan netizen karena tidak menerima nasehat," ujar Lina.
Editor : Andhiko Tungga Alam