LAHAT, iNewspalembang.id – Beragam bantuan terus mengalir sepekan pasca-banjir bandang yang menerjang di sejumlah wilayah di Kabupaten Lahat.
Karena bantuan tersebut juga berdatangan dari luar Kabupaten Lahat, maka Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lahat membentuk Posko Terpadu yang ditempatkan di Koramil Lahat.
Menurut Sekda Kabupaten Lahat, Chandra SH MH, Posko Terpadu di Koramil Lahat itu komandannya langsung diserahkan ke Dandim dan silakan semua camat untuk menyerahkan data ke Posko Terpadu.
“Sama seperti yang diberikan Jawa Eye ini, juga akan diserahkan ke Posko Terpadu. Nanti seluruh TNI lah yang membagikan sesuai dengan permintaan kecamatan yang terdampak. Insyaallaah tidak ada lagi kecamatan yang mengeluh bahwa tidak dapat bantuan,” ujar dia, saat menerima donasi dari Jawa Eye di halaman Kantor Pemkab Lahat, Rabu (15/3/2023).
Pemkab Lahat, kata Chandra, sudah menyiapkan dana dan sudah rapat dengan pihak terkait untuk penyediaan bahan makanan, bahkan akan menyiapkan 100 ton beras untuk masyarakat yang membutuhkan pangan pasca-pemulihan ini.
Namun, sambung dia, sekarang yang dibutuhkan masyarakat yang terdampak banjir di Kabupaten Lahat ini adalah sandang.
“Seluruh perabotan rumah tangga, pakaian-pakaian korban itu sudah berbaur dengan lumpur. Jadi memang mereka mengharapkan (bantuan) sandang dan pangan untuk saat ini, khususnya pada pasca-pemulihan,”
Chandra mengungkapkan, pihaknya juga sudah mengumpulkan semua data dari kecamatan yang terdampak, dan Insyaallah akan cepat ditindaklanjuti. Karena pada prinsipnya korban yang terdampak ini tidak bisa melakukan aktifitas masak-memasak.
Chandra menjelaskan, daerah yang terdampak luar biasa parahnya ada di Kecamatan Lahat yakni Desa Kota Jaya, Kota Negara dan Pasar Bawah. Kemudian Kecamatan Pulau Pinang Desa Tanjung Sirih dan Lubuk Sepang.
Berikutnya Kecamatan Mulak Sebingkai di Desa Keban Agung, yang ada sebanyak 25 rumah warga rata dengan tanah. Lalu ada juga di Kecamatan Jarai, Merapi, Kikim Timur dan Tanjung Tebat.
“Pada tiga kecamatan ini ada juga yang terdampak banjir namun pada kecamatan tersebut hanya terdampak pada persawahannya saja. Kalau di Merapi karena posisinya di hilir jadi airnya hanya lewat terendam dan turun,” jelas dia.
“Untuk di Tanjung Tebat ada sekitar 30 Hektare (Ha) persawahan yang terendam, padahal sudah hampir panen. Ya bisa dikatakan gagal panen,” imbuh dia, seraya menambahkan, Pemkab Lahat akan menyiapkan 100 ton beras untuk masyarakat yang membutuhkan pangan pasca-pemulihan ini.
Kondisi sekarang, terang dia, kondisi air sudah surut semua dan pemerintah sedang mengadakan pemulihan-pemulihan terhadap keluarga yang terdampak banjir tersebut.
“Ya ada tiga korban jiwa dan itu juga sudah di minimalisir walaupun tinggi air mencapai tiga hingga empat meter. Namun untuk korban materi luar biasa,” tandas dia.
Editor : Sidratul Muntaha