get app
inews
Aa Text
Read Next : Tak Hanya Kurangi Emisi Karbon, Ini Empat Pilar PTBA Kembangkan Usaha Dukung Transisi Energi Bersih

Garap 2,5 Juta Ton Batubara Tahun 2023, PTBA Kolaborasi dengan RMKE

Jum'at, 16 Desember 2022 | 12:45 WIB
header img
(Kiri-kanan) Direktur Utama PT RMK Energy Tbk, Tony Saputra, Direktur Operasional William Saputra, bersama Direktur Pengembangan Bisnis PT Bukit Asam Tbk, Rafli Yandra dan Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk, Arsal Ismail, Jumat (16/12/2022). (ist)

JAKARTA, iNewspalembang.id - PT Bukit Asam Tbk (PTBA IJ) menandatangani nota kesepahaman bersama PT Royaltama Mulia Kencana (RMUK) terkait penggarapan 2,5 juta ton batubara PTBA.

PT RMUK yang merupakan anak usaha dari PT RMK Energy Tbk (RMKE IJ) ini bisa meningkatkan penggarapan batubara PTBA sampai dengan 1 juta ton setiap tahunnya mulai tahun 2023.

Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk, Arsal Ismail menyampaikan, kerja sama dengan RMKE ini sejalan dengan target PTBA untuk meningkatkan kapasitas angkutan dalam rangka percepatan monetisasi cadangan batubara.

“Karena saat ini, PTBA juga bekerja sama dengan PT KAI untuk mengembangkan angkutan batubara Tanjung Enim - Keramasan dengan kapasitas 20 juta ton per tahun,” ujar dia, Jumat (16/12/2022).

Jalur ini, jelas Arsal, direncanakan beroperasi pada triwulan IV 2024. Berikutnya, juga dikembangkan angkutan batubara ke Dermaga Perajen dengan kapasitas angkut 20 juta ton per tahun dan direncanakan akan beroperasi pada triwulan III 2026.

PTBA sendiri, sambung Arsal, mengupayakan pemenuhan energy security yang mendesak di tengah kondisi ekonomi global yang masih belum pulih sepenuhnya pascapandemi dan geopolitik dunia.

“Jadi, sinergi antar BUMN dan kolaborasi dengan pihak swasta mendukung PTBA dalam mengoptimalkan sumber batubaranya guna pemenuhan energy security saat ini,” jelas dia.

“Tentu dengan solusi pelayanan jasa logistik RMKE yang terintegerasi dengan jalur kereta api milik PT KAI, PTBA dapat meningkatkan kinerja operasional dan keuangan yang signifikan, begitu pula RMKE dan PT KAI,” imbuh Arsal.

Direktur Utama Perseroan, Tony Saputra mengatakan, lewat nota kesepahaman ini, Grup RMKE atau afilisasinya akan membangun dan merawat hauling road mulai dari tambang PTBA, menyediakan jasa logistik batubara dari proses loading & unloading angkutan kereta api, stockpile services, loading tongkang/barge hingga transshipment menuju mother vessel.

“Kolaborasi RMKE dan PTBA dapat menyempurnakan sinergi kedua belah pihak bersama PT KAI, dalam mengimplementasikan pengangkutan batubara yang seamless di Sumatera Selatan,” kata dia.

Toni menerangkan, dengan solusi pelayanan jasa logistik RMKE yang terintegerasi dengan jalur kereta api milik PT KAI, PTBA dapat mengoptimalkan sumber batubaranya yang melimpah sehingga kerja sama ini memiliki mutual benefit bagi ketiga entitas.

Secara prinsip, sambung Toni, RMKE mendukung penuh kesadaran akan bisnis energi baru terbarukan (EBT) untuk mendukung rencana pemerintah net zero emission pada tahun 2060.

“Namun, kebutuhan energy security yang mendesak ditengah kondisi ekonomi global yang masih belum pulih sepenuhnya pascapandemi dan geopolitik dunia menjadi suatu hal yang medesak dan sangat penting saat ini,” terang dia.

Oleh karena itu, kebutuhan batubara ke depannya masih akan meningkat hingga tercapainya keseimbangan antara energi EBT dan fosil dan saat ekonomi dunia telah kembali pulih pada level sebelum pandemi. Hal ini menjadi peluang bagi kami untuk mengoptimalkan pemenuhan energy security.

“Kolaborasi bersama PTBA ini sejalan dengan impelementasi strategi jangka menengah Perseroan untuk dapat mengangkut 20 juta ton batubara dan menjual 5 juta ton batubara setiap tahunnya serta upaya mengoptimalkan pemenuhan energy security yang menjadi booster perekonomian saat ini.” tambah Tony.

Sementara, Direktur Operasional Perseroan, William Saputra melanjutkan, kolaborasi dan sinergi bersama PTBA dan PT KAI yang berjalan baik saat ini, mengakomodasi RMKE untuk dapat meningkatkan volume jasa logistik hingga 70% dan penjualan batubara hingga 2,5 kali lipat pada tahun 2026 jika dibandingkan dengan target tahun ini.

Kenaikan harga batubara, tambah dia, menjadi katalis bagi bisnis batubara saat ini, namun pihaknya menyadari bahwa momen ini tidak akan bertahan lama dan telah mempertimbangkan koreksi harga batubara di masa depan.

“RMKE terus berupaya mengoptimalkan volume yang terus meningkat untuk mengimbangi koreksi harga tersebut. Kita semakin optimistis dapat menjaga kesehatan keuangan yang berkelanjutan ke depannya dengan komitmen memberikan pelayanan jasa logistik batubara yang berkualitas dan terintegrasi.” tandas dia.

Editor : Sidratul Muntaha

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut