BANDAR LAMPUNG, iNewspalembang.id - PT Bukit Asam Tbk (PTBA) sudah memikirkan soal transisi energi bersih dengan mengadopsi teknologi energi surya untuk mendukung pertanian, yang tidak hanya mengurangi emisi karbon, namun juga meningkatkan kesejahteraan para petani.
Dengan langkah ini, PTBA dapat meraup keuntungan bisnis sambil berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan dan bertahap dengan menggarap diversifikasi bisnis mendukung sektor energi bersih.
Menurut Sekretaris Perusahaan PTBA, Nico Chandra, ada empat pilar pengembangan usaha yang dilakukan perusahaan dalam mendukung transisi energi bersih. Bahkan, sambung dia, pihaknya sudah melakukan strategi mendukung transisi energi.
"Baik dari sisi mining (pertambangan), logistik infrastuktur dan tranding, downstrem, menghasilkan energi bersih (PLTS), dan utility, sekaligus melaksanakan green bisnis," ujar dia, pada gala dinner media gathering di Bandar Lampung, Sabtu (9/11/2024).
Dalam menghasilkan energi bersih, kata Nico, pihaknya menggarap Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang sudah digunakan di sejumlah wilayah seperti areal bekas tambang, dan telah bekerja sama dengan perusahaan lain, seperti Semen Padang, Semen Baturaja, Angkasa Pura II, Jasa Marga dan PT Timah.
PTBA juga, sambung dia, sudah membangun PLTS untuk irigasi persawahan di enam lokasi, seperti PLTS Tilawi Sawahlunto yang menghasilkan listrik 18,7 KwP, PLTS Nanjungan Lahat menghasilkan 27,5 KwP, dua unit PLTS Tanjung Raja Muara Enim yang menghasilkan 16,5 KwP, lalu PLTS Srimulyo Pasawaran, dan PLTS Rajo Sari Mataram Lampung Tengah yang menghasilkan 52,8 KwP.
"Hadirnya program perairan berbasis tenaga pembangkit listrik tenaga surya ini, agar dibangun infrastuktur sawah yang ramah lingkungan serta mendorong pemanfaatan energi terbarukan. Serta, bagaimana petani mampu meningkatkan kesejahteraan dengan hasil produksi meningkat karena irigasi nan memadai," kata dia.
Nico menegaskan, bahwa program PLTS berbasis pengairan pertanian dari PTBA ini telah dirasakan oleh 845 petani yang telah mengairi sebanyak 493 hektar areal sawah. Berikutnya, sebagai komitmen Environmental, Social, and Governance (ESG), PTBA juga telah menerapkan bangunan ramah lingkungan (green building) di kantor pusat Tanjung Enim, dan kantor Pelabuhan Tarahan.
"PTBA sudah melakukan reklamasi pada 2,2 ribu areal bekas tambang dengan menanam sebanyak 1,4 juta tanaman. Selain itu, PTBA mencatat telah mengurangi emisi mencapai 217.403 ton Co2eq per Juni 2023," ungkap dia.
Kemudian, tambah Nico, PTBA juga melaksanakan pengembangan pemberdayaan masyarakat (PPM) di bidang kesehatan dan pendidikan. Ada 4 program pendidikan yang dilaksanakan PTBA yakni BidikSiba, GernaS Tastaka, Gernas Tastaba dan Ayo Sekolah.
"PTBA memiliki 8 pilar dalam PPM, tidak hanya pendidikan dan kesehatan, namun juga ada kemandirian ekonomi, pengembangan dan pembinaan kelompok, irigasi pertanian berbasis energi bersih, pembangunan infrastuktur yang juga mendukung kemandirian PPM," tandas dia.
Editor : Sidratul Muntaha