get app
inews
Aa Read Next : Kuasa Hukum PT GPU Sebut Lebih Dulu Laporkan Dugaan Pengrusakan PT SKB ke Polda Sumsel

Hasil Penjualan Batubara RMKE hingga September 2022, Laba Melesat 153,90% YoY

Senin, 21 November 2022 | 17:55 WIB
header img
(kiri -kanan) Head of Investor Relations Julius Caesar Samosir, Finance Director Vincent Saputra, President Director Tony Saputra, dan William Saputra Operational Director PT RMK Energy Tbk, saat Press Conference di Jakarta, Senin (21/11/2022). (ist)

JAKARTA, iNewspalembang.id – Pendapatan usaha, laba bersih usaha dan penjualan yang dibukukan PT RMK Energy Tbk (RMKE IJ) hingga periode September 2022 ini mengalami peningkatan yang signifikan.

Seperti pada pendapatan usaha sebesar Rp1,90 triliun atau meningkat secara signifikan sebesar 121,66% YoY. Berikutnya laba bersih usaha sebesar Rp296,37 miliar atau meningkat sebesar 153,90% YoY. Kenaikan kinerja keuangan tersebut didukung oleh peningkatan kinerja operasional Perseroan.

Kemudian penjualan batubara, Perseroan mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp1,52 triliun atau meningkat sebesar 160,02% YoY. Kenaikan pendapatan penjualan batubara ini didukung oleh kenaikan volume penjualan batubara yang meningkat sebesar 38,36% YoY menjadi 1,62 juta ton hingga September 2022.

Berikutnya pada segmen jasa batubara, perseroan mencatat pendapatan usaha sebesar Rp389,94 miliar atau meningkat sebesar 40,91% YoY. Kenaikan pendapatan penjualan batubara ini didukung oleh kenaikan volume jasa batubara yang meningkat sebesar 44,54% YoY pada 3Q 2022.

Hingga September 2022 volume jasa batubara mencapai 5,46 juta ton atau meningkat sebesar 21,08% YoY. Pendapatan tersebut memberikan kontribusi sebesar 20,47% ke total pendapatan Perseroan. Laba kotor berasal dari segmen jasa batubara sebesar Rp111,72 miliar atau meningkat sebesar 39,51% YoY dan berkontribusi sebesar 25,63% total laba kotor Perseroan.

Direktur Utama Perseroan, Tony Saputra menyampaikan, kinerja keuangan perseroan masih on track dan sesuai dengan harapan dan target manajemen.

Secara rata-rata, sambung dia, perseroan telah mencapai 83,50% target keuangan tahun ini, hal tersebut didukung oleh kenaikan harga batubara dan meningkatnya volume kebutuhan batubara.

“Manajemen optimistis kebutuhan batubara masih akan meningkat kedepannya untuk memenuhi kebutuhan energy security pada kondisi ekonomi global yang masih belum pulih sepenuhnya pasca pandemi dan kondisi geopolitik dunia,” ujar dia, Senin (21/22/2022).

Tahun ini, ungkap Toni, perseroan berhasil mengimplementasikan strategi perusahaan dengan beroperasinya tambang batubara in-house PT Truba Bara Banyu Enim, stasiun muat Gunung Megang, serta Container Yard (CY) 3B Stasiun Simpang.

“Ketiga fasilitas tersebut menjadi pelengkap operasional yang kuat untuk RMK Energy secara Group. Ke depannya, Perseroan masih akan terus mengembangkan usaha dengan membangun hauling road yang terintegrasi dengan jalur kereta serta membuka peluang kolaborasi di sektor energi,” ungkap dia.

Direktur Operasional Perseroan, William Saputra menjelaskan, energy security menjadi peluang perusahaan untuk memenuhi kebutuhan energi dalam negeri maupun luar negeri.

Tahun ini sambung dia, perseroan menargetkan angkutan batubara sebesar 7,82 juta ton dan telah tercapai 69,80%.

“Untuk segmen penjualan batubara manajemen menargetkan volume sebesar 2,26 juta ton di mana 50% target tersebut berasal dari tambang in-house PT Truba Bara Banyu Enim. Hingga September 2022, volume penjualan batubara telah mencapai 1,62 juta ton atau telah mencapai 71,78% target tahun ini,” jelas dia.

 

Sementara, Direktur Keuangan Perseroan Vincent Saputra menuturkan, tahun ini perusahaan menargetkan pendapatan usaha sebesar Rp2,5 triliun dan laba usaha sebesar Rp375,40 miliar, hingga September 2022 telah tercapai masing-masing sebesar 76,92% dan 78,95%.

“Pencapaian target tersebut mendukung Perseroan menjaga rasio keuangan EBITDA terhadap beban kewajiban, di atas ketentuan minimum credit covenant sebesar 19,68 kali,” tutur dia.

Vincent menerangkan, pada kinerja 3Q 2022, perseroan berhasil mengelola rasio-rasio keuangan di atas ketentuan minimum credit covenant. Perseroan mengurangi utang finansial sebesar 32,59% menjadi Rp289,06 miliar sehingga mencapai rasio Debt to Equity (DER) sebesar 0,26 kali dan EBITDA rasio pada level 19,68 kali.

“Perbaikan rasio keuangan ini juga didukung oleh peningkatan ekuitas Perseroan yang meningkat sebesar 36,92% YoY menjadi Rp1,10 triliun. Arus kas Perseroan secara berkelanjutan juga masih sehat dengan kas dari operasi yang positif dan kas dari pembiayaan yang menurun,” terang dia.

“Manajemen Perseroan sangat mengapresiasi kepercayaan serta dukungan dari para investor, kreditur dan komunitas pasar modal kepada RMK Energy. Selanjutnya, Manajemen akan selalu berupaya untuk menjamin keberlangsungan usaha RMK Energy ke depannya,” tandas dia.

Editor : Sidratul Muntaha

Follow Berita iNews Palembang di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut