get app
inews
Aa Read Next : Prokes Kian Kendur, COVID-19 di Sumsel Kembali Naik

Ancaman Omicron Saat Nataru, Masyarakat Diminta Mematuhi Prokes   

Jum'at, 03 Desember 2021 | 07:03 WIB
header img
Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof. Wiku Adisasmito. (Foto : Humas Tim Komunikasi Komite Penanganan  Covid-19 )

JAKARTA, iNews.id - Masyarakat diminta mematuhi protokol kesehatan (prokes) saat menghadapi pergantian tahun menuju 2022, karena  periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). dimasa pandemi COVID-19 berpotensi menaikkan  lonjakan kasus Covid-19, apalagi sudah ada ancaman  varian terbaru B.1.1.529 atau Omicron.

Demikian ditegaskan Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof. Wiku Adisasmito dikutip dari  situs resmi Covid-19 Jumat (3/12/2021). Ia mengatakan, saat libur nataru   aktivitas dan mobilitas masyarakat dipastikan meningkat, meski  kondisi kasus Covid-19 sedang terkendali, tetap perlu ada persiapan  memantau kondisi COVID-19 dari berbagai aspek. 

 

"Ada 6 indikator harus dimonitor secara berkala, yaitu kasus aktif, bed occupancy ratio (BOR) rumah sakit dan wisma atlet, kepatuhan  prokes, RT atau angka reproduksi efektif, mobilitas penduduk dan vaksinasi," kata Wiku.

 

Saat ini, meskipun kasus mingguan mengalami penurunan, namun  kasus aktif  mengalami peningkatan dalam empat hari berturut-turut, data menunjukkan kenaikan  menjadi 8.200 kasus pada 27 November.  

 

Indikator selanjutnya, BOR ruang isolasi di RS rujukan  juga meningkat di bulan November, dari 1,76% menjadi 2,2%.  Indikator  RT atau angka reproduksi efektif hampir semua pulau mengalami kenaikan kecuali Maluku  dan Nusa Tenggara dengan nilai RT tidak berubah. Rt di tingkat pulau saat ini berkisar antara 0,95-0,99.

Indikator berikutnya  adalah mobilitas penduduk, dari data mobilitas kereta api meningkat 5 kali lipat dalam 5 bulan terakhir,  di November  meningkat hampir mencapai 600 ribu. Mobilitas  pesawat terbang  meningkat mencapai 350% dalam 5 bulan terakhir, per November meningkat hingga sekitar 1,6 juta penerbangan.

Indikator selanjutnya ialah kepatuhan protokol kesehatan,  data di pekan terakhir  desa/kelurahan yang patuh memakai masker dan menjaga jarak mengalami penurunan. Indikator terakhir ialah angka cakupan dan laju vaksinasi, data menunjukkan penurunan jumlah suntikan harian selama empat pekan  terakhir.  

Untuk itu,  melihat perkembangan pada indikator-indikator tersebut, berbanding terbalik antara kenaikan jumlah kasus dan upaya preventif di lapangan. Seluruh lapisan masyarakat agar waspada,  Pemerintah Daerah harus memonitor penerapan prokes dan cakupan vaksinasi di daerahnya masing-masing dan juga daerah sekitarnya.

Masyarakat agar menerapkan prokes ketat  di tengah meningkatnya mobilitas dan ancaman varian baru Omicron.  Penerapan prokes adalah cara utama  melindungi diri  dan orang-orang di sekitar. "Perlindungan dengan vaksin juga tak kalah penting, vaksinasi  akan mencegah timbulnya gejala berat bagi mereka yang tertular Covid-19 sehingga dapat mengurangi kebutuhan perawatan di Rumah Sakit," Wiku memungkasi.
 

Editor : Agustian Pratama

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut