get app
inews
Aa
Read Next : Ini Kesepakatan Hasil Pertemuan Jokowi dan Erdogan Terkait Penyelesaian Masalah Gaza

Porsi Ekonomi Digital Sektor Agrikultura di Bawah Fintech, Presiden Jokowi: Itu adalah Peluang!

Senin, 26 September 2022 | 14:45 WIB
header img
Presiden Jokowi saat membuka BUMN Startup Day Tahun 2022, di ICE BSD City, Tangerang, Banten, Senin (26/09/2022). (iNewspalembang.id/Sumber: Tangkapan layar)

TANGERANG, iNewspalembang.id - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, porsi ekonomi digital di sektor agrikultura saat ini baru sebesar 4 persen.

Kondisi itu, sambung dia, masih di bawah sektor fintech yang sebesar 23 persen dan retail sebesar 14 persen. Tapi tetap hati-hati, ini ada kesempatan besar di situ.

“Karena di dalam urusan pangan itu ada yang namanya urusan produksi, urusan distribusi, urusan pasar. Di sini ada peluangnya semuanya, urusan distribusi ada, urusan produksinya ada, urusan pasarnya ada, peluang semuanya,” ujar dia, saat membuka BUMN Startup Day, di ICE BSD City, Kabupaten Tangerang, Banten, Senin (26/09/2022).

Atas dasar itulah, Presiden Jokowi mendorong para pendiri perusahaan rintisan atau startup, untuk menangkap peluang di tengah krisis global tersebut melalui pemanfaatan teknologi.

“Urusan masalah krisis pangan, urusan pangan ke depan ini akan menjadi persoalan besar yang harus dipecahkan oleh teknologi. Itu adalah kesempatan, itu adalah peluang, itu adalah opportunity,” ungkap dia.

Presiden menjelaskan, ada beragam komoditas yang dapat dikembangkan di sektor pangan. Kemudian, target konsumennya dapat disasar juga beragam, mulai dari petani hingga ibu rumah tangga.

“Pangan tidak hanya beras. Hati-hati, ada sorgum, ada porang, ada cassava, ada sagu, dan lain-lainnya. Sehingga ini menjadi sebuah peluang besar dan target konsumen dari petani di ladang, dari nelayan di lautan, sampai masuk melompat ke dapurnya ibu-ibu rumah tangga. Peluangnya sangat besar sekali,” jelas dia.

Selain sektor pangan, Presiden Jokowi juga meminta perusahaan rintisan memaksimalkan peluang di sektor kesehatan, misalnya dengan pengembangan telemedisin.

“Kita ini negara dengan 17 ribu pulau, 514 kabupaten/kota, 34 provinsi, apa yang bisa kita lakukan agar kesehatan kita ini bisa melompat? Telemedisin bisa disambungkan, operasi jarak jauh bisa disambungkan dengan platform dengan aplikasi,” terang dia.

Presiden melanjutkan, peluang lainnya adalah pengembangan sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Karena, dari 65,4 juta UMKM yang ada baru sekitar 19 juta pelaku usaha yang masuk atau onboarding ke dalam platform digital.

“Memang masih banyak persoalan, urusan kemasan, urusan kualitas produksi, urusan kapasitas produksi, tetapi di situ baru 19 juta yang masuk ke platform digital sehingga masih ada ruang yang sangat besar untuk bisa kita kerjakan di sana,” tandas dia.

Editor : Sidratul Muntaha

Follow Berita iNews Palembang di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut