PPATK Sebut Ada Tindak Pidana Rp11 T di Sumatera, Transaksi Berbanding Lurus dengan Kerusakan Alam

Ari Sandita murti
Warga berdiri di tengah tumpahan kayu gelondongan dampak dari bencana banjir dan longsor di Langkahan, Aceh Utara, Aceh, beberapa waktu lalu. (iNewspalembang.id/ist)

JAKARTA, iNewspalembang.id – Transaksi keuangan yang mencurigakan di bidang sumber daya alam di kawasan Sumatera mencapai Rp36 triliun dengan tindak pidana sekitar Rp11 triliun.

Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Ivan Yustiavandana menyatakan, bahwa sudah melakukan eksplorasi tentang database tersebut dan temuan itu juga telah disampaikan ke aparat penegak hukum. 

“Pada wilayah Sumatera saja itu kita sekitar Rp36 triliun. Ini tahun 2024 saja, perputaran transaksinya Rp36 Triliun, terkait dengan tindak pidananya sekitar Rp11 triliun,” ujar dia kepada wartawan, Selasa (16/12/2025).

Ivan mengatakan, bahwa dari sektor SDA, lingkungan atau pun kehutanan, ada banyak laporan transaksi keuangan mencurigakan pada 2021 hingga semester I 2024.

“Total perputaran dana dari register terkait dengan kasus perkebunan sawit, batu bara, emas, kehutanan, nikel, perkebunan sawit lagi, ada pertambangan, ada timah itu Rp1.767 triliun,” kata dia.

Ivan menilai, ada berbagai macam modus yang dilakukan para pelaku usaha di sektor SDA. Contohnya, pinjaman dari bank senilai Rp16 triliun sebagai modal investasi dan eksplorasi. 

Dampak nyata dari masifnya transaksi tersebut ada berbanding lurus dengan kerusakan alam.

“Ketika PPATK lihat, amati transaksinya, dia mendapatkan kredit, dijadikan modal kerja investasi, lalu melakukan eksplorasi, kemudian uangnya lari keluar,” ungkap dia.

“Kalau data tadi kelihatan uangnya sampai lari sekitar Rp300 triliun dan ada memang masuk lagi, dan itu jauh lebih kecil dibandingkan dengan capital outflow-nya,” tandas dia.

Editor : Sidratul Muntaha

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network