Cerita Miris Pekerja Karaoke Sungai Lilin Muba Ini Buang Bayi Sendiri Pakai Kantong Kresek

Era Neizma Wedya
Petugas Polsek Sungai Lilin saat meminta keterangan dari DO, ibu yang membuang bayinya sendiri di belakang ruko Kenzo, Sungai Lilin, Muba, Selasa (18/11/2025). (iNewspalembang.id/ist)

SEKAYU, iNewspalembang.id – Titik terang penemuan bayi berjenis kelamin perempuan di belakang rumah toko (ruko) Kenzo, Kecamatan Sungai Lilin, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) terkuak.

Saat ditemukannya Senin (17/11/2025) kemarin, bayi peremuan tersebut masih dalam hidup, hanya saja sudah dalam kondisi lemah dan pucat. Selanjutnya bayi dilarikan ke RSUD Sungai Lilin, bayi dinyatakan mengalami hipotermia berat.

Karena napas sanga bayi lemah dan tidak teratur, bahkan masih terhubung dengan tali pusar serta plasenta, maka tim medis langsung mengevakuasi bayi ke ruang NICU untuk perawatan intensif.

Nah, ibu dari bayi yang malang itu terungkap kurang dari satu hari setelah adanya penemuan tersebut. Wanita tersebut berinisial DO (20), salah satu pekerja karaoke yang bekerja di ruko itu akhirnya mengakui bayi itu adalah darah dagingnya sendiri.

Mirisnya, di balik tragedi yang menghebohkan publik tersebut, tersimpan kisah kelam seorang ibu muda yang terhimpit rasa malu, hubungan gelap, ketakutan, dan penolakan dari kekasihnya.

Menurut Kapolsek Sungai Lilin, AKP Jon Kenedi, bahwa DO ini menutupi kehamilannya selama berbulan-bulan, dan rekan kerjanya tidak pernah mencurigai perubahan fisiknya.

Bahkan, sambung dia, DO malah bekerja seperti biasa sambil menyembunyikan kenyataan bahwa dia sedang mengandung.

“Motif sementara pelaku merasa malu karena hamil tanpa suami, sedangkan kekasihnya sudah beristri dan tidak mau bertanggung jawab,” ujar dia, Selasa (18/11/2025).

Jon mengatakan, penolakan dari pasangan itulah membuat DO menghadapi kehamilan seorang diri, tanpa dukungan keluarga ataupun rekan kerja. Tekanan sosial dan ketakutan terhadap stigma membuatnya memilih jalan yang keliru.

“Senin pagi (17/11/2025), sekitar pukul 08.00 WIB, DO mengalami kontraksi hebat saat bekerja. Tanpa bantuan siapa pun, dia melahirkan bayi itu di toilet lantai bawah ruko. Dalam kondisi panik dan ketakutan, dia memotong tali pusar bayi menggunakan gunting yang tersedia di toilet,” kata dia.

Sebelum melahirkan, ungkap Kapolsek, bahwa DO ternyata telah mempersiapkan dua kantong plastik hitam dan hijau serta kain putih. Hal itu menunjukkan DO sudah berada dalam tekanan mental dan kebingungan jauh sebelum persalinan itu terjadi.

“Setelah membungkus bayinya, DO meletakkannya di tumpukan kayu di belakang ruko, kemudian kembali ke dalam untuk membersihkan darah dan menenangkan diri seakan tak terjadi apa-apa,” ungkap dia.

Jon Kenedi menjelaskan, berdasarkan informasi dilapangan bayi itu ditemukan dalam kondisi lemah dan pucat oleh Sahak, pekerja pengangkut pasir.

“(Saksi) Sahak mengaku mendengar rintihan, sempat mengira suara itu berasal dari anak anjing. Pas dibuka (kantong) kreseknya, saksi langsung kaget. Ternyata bayinya hidup, tapi pucat,” jelas dia.

Jon menilai, kendati DO mengaku tidak menyakiti bayinya sendiri, namun polisi menemukan sejumlah luka kecil di punggung bayi. Untuk saat ini penyebabnya masih diselidiki.

“Barang bukti seperti pakaian persalinan, gunting, kantong kresek hingga sampel darah sudah diamankan. DO masih dirawat sambil menunggu pemeriksaan lanjutan. Pelaku akan mempertanggungjawabkan perbuatannya sesuai hukum,” terang dia.

Editor : Sidratul Muntaha

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network