BOGOR, iNewspalembang.id – Publik sepakbola Tanah Air kembali bereaksi, usai Tim Nasional (Timnas) Indonesia U-22, dipermalukan Mali U-22 dengan skor telak 0-3, pada uji coba di Stadion Pakansari, Bogor, Sabtu (15/11/20205) malam.
Dampak dari tidak adanya pemain yang mampu mencetak gol selama 90 menit, publik pun ramai-ramai membandingkan racikan Indra Sjafri yang menakhodai Timnas Indonesia U-22, dengan era Vanenburg.
Seperti diketahui, pada ujicoba semalam, Garuda Muda dihancurkan oleh tiga gol Mali yang lesakan Sekou Doucore menit kelima, Wilson Samake (35’), dan penyelesaian Moulaye Haidara (90+1’).
Sementara, Ivan Jenner dan kawan-kawan, masih sangat kesulitan mengkonverikan peluang menjadi gol, terlebih menghadapi lawan yang sepadan atau yang lebih kuat.
Hal tersebut, tak ubahnya serupa dengan kegagalan Timnas Indonesia U-23, yang ditukangi Vanenburg. Mulai dari gagal bersinar pada Piala AFF U-23, hingga Kualifikasi Piala Asia U-23 pada Juni dan September lalu.
Merespons hal yang dikaitkan dengan era Vanenburg itu, Indra Sjafri menegaskan, menolak keras jika kekurangan tersebut dijadikan pembanding dengan era kepelatihan Vanenburg.
Bukan tanpa sebab, karena komposisi pemain yang ada saat ini berbeda total dengan yang sebelumnya. Meski begitu, indra mengakui anak asuhnya saat ini masih bermasalah dalam urusan mencetak gol.
“Kami memang masih kesulitan mencetak gol, selain saat melawan Makau dan Brunei. Namun, tim ini berbeda dengan tim sebelumnya yang tampil di AFF dan kualifikasi Piala Asia,” ujar dia, saat konferensi pers usai pertandingan, Sabtu (15/11/2025).
Indra menilai, dipanggilnya pemain abroad seperti Ivar Jenner dan Mauro Zijlstra membuat karakter tim saat ini tidak bisa disamakan dengan generasi sebelumnya. Kemudian, hasil kualifikasi lalu bukan tolok ukur kekuatan Timnas U-23 yang sekarang.
“Komposisi pemain berbeda, termasuk hadirnya beberapa pemain abroad seperti Ivar Jenner dan Mauro Zijlstra. Pertandingan kualifikasi sebelumnya tidak bisa menjadi ukuran,” kata dia.
Kendati demikian, mengakui memang ada sejumlah catatan penting yang harus diperbaiki. Hal itu perlu peningkatan terutama dalam produktivitas menjelang tampil di SEA Games 2025 Thailand pada Desember mendatang.
“Ada banyak hal yang harus diperbaiki menuju SEA Games nanti,” tegas dia.
Tak hanya itu, Indra pun menjelaskan, bahwa kualitas lawan di SEA Games tidak bisa disamakan dengan Mali yang tampil sangat kuat pada laga ini. karena,sejumlah peluang yang diciptakan menjadi modal penting yang akan terus dibenahi.
“Kualitas lawan di SEA Games juga tidak sama dengan lawan malam ini, jadi tidak bisa langsung dibandingkan. Dari sisi produktivitas, kami memiliki beberapa peluang meskipun tidak banyak. Itu juga harus diperbaiki,” tandas dia.
Editor : Sidratul Muntaha
Artikel Terkait
