PALEMBANG, iNEWSpalembang.id – Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin dan kawan - kawan dilaporkan Edwin Syarif ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes Palembang, Minggu (20/4/2025).
Laporan tersebut dilayangkan Edwin Syarif, warga Lorong Hijriah, Kecamatan Seberang Ulu (SU) I, Palembang, yang menjadi korban pengeroyokan.
Akibat pengeroyokan tersebut, korban Edwin mengalami luka di bagian pipi, bengkak kepala sebelah kanan, lecet di batang hidung, bengkak dibagian pelipis mata kiri, memar dibagian tangan kanan.
Korban Edwin menceritakan, bahwa peristiwa itu berawal pada Minggu (20/4/2025) sekitar pukul 14.00 WIB, dia dijemput oleh orang yang mengaku dari Polda Sumsel.
kemudian, korban dijaka ke tempat kejadian perkara (TKP) di Jalan Torpedo, Kelurahan 20 Ilir II, Kecamatan Kemuning, Palembang, untuk klarifikasi pernyataan di tik tok.
“Sampai di tempat itu (TKP), dia (Sultan) langsung memukul saya. Kemudian diikuti oleh orang-orang kurang lebih sebanyak 10 orang yang berada di situ. Mereka semua ikut memukul saya. Lalu saya diamankan anggota Polsek Kemuning dan saya diserahkan ke Polrestabes Palembang,” ujar dia, kepada petugas piket SPKT saat melapor, Minggu (20/4/2025).
Sementara terpisah, Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin mengatakan, membantah bahwa dia bersama pihaknya melakukan pengeroyokan.
Sebaliknya, Sultan Iskandar bahwa pihaknya melalui Kuasa Hukum Kesultanan Palembang Darussalam, Minggu (20/4/2025), melaporkan ke Polrestabes Palembang tentang ujaran kebencian dan penghinaan sesuai UU ITE.
“Kita membuat laporan tentang penghinaan. Karena ini murni ada unsur ujaran kebencian, yang sudah dilakukan sejak tahun 2022 lalu,” ungkap Sultan Iskandar saat dikonfirmasi, Senin (21/4/2025).
Menurut Sultan Iskandar, peristiwa ini diketahuinya saat mendapat pesan singkat WhatsApp dari kerabatnya. Kemudian di cek ternyata postingan di akun tiktok itu diteruskan oleh terlapor (Edwin Syarif) ke kerajaan-kerajaan di luar negeri.
"Selama ini kita baru mengetahui pada hari Jumat (18/4/2025) malam, sempat dihapus namun diposting lagi. Makanya, kita laporkan ke Polsek Kemuning. setelah diproses ternyata bukan ranahnya, sehingga diantarkan ke Polrestabes Palembang,” jelas dia.
Awalnya, terang Sultan Iskandar, berdasarkan pemeriksaan Polsek Kemuning sebelum diantarkan ke Polrestabes Palembang, dari pengakuan terlapor (Edwin) bekerja di Kantor Notaris.
"Kita ada bukti video rekaman yang bersangkutan, jadi yang saya inginkan siapa aktor dibalik ini. Sekali lagi ini murni ada unsur kebencian,” terang dia.
Terkait kasus pengeroyokan yang disangkakan terhadap dirinya, Sultan Iskandar menyatakan tidak benar.
"Saya tidak mengenali dia (Edwin), namun dia mengaku famili kesultanan dan akhirnya dia ngomong baru pertama kali kesini (rumah Sultan). Saya harap bagi pengguna medsos, jangan melakukan penghinaan, hoax, bahkan pelecehan,” tandas dia.
Editor : Sidratul Muntaha
Artikel Terkait