PALEMBANG, iNews.id - Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) yang pembangunannya bernilai Rp10 triliun, mulai beroperasi di Lahat, dan akan diresmikan Menteri BUMN pada Maret mendatang.
Gubernur Sumsel Herman Deru bangga hadirnya PLTP di wilayah Sumsel, keberadaan PLTU ini salah satu dukungan PT Supreme Energy menuju Sumsel menerapkan energi baru terbarukan.
"Prinsipnya ini memperkuat komitmen kita (Sumsel) menuju energi baru terbarukan," kata Herman Deru saat menerima Direktur Eksekutif PT Supreme Energy Rantau Dedap, Nisriyanto dan Wakil Direktur PT Supreme Energy Rantau Dedap, Priandaru Effendi, dalam rangka melaporkan perkembangan kegiatan Proyek PLTP Rantau Dedap 91,2 MW di Ruang Tamu Gubernur, Jumat (28/1/2022).
Deru berpesan, PT Supreme Energy tetap menjaga kelestarian lingkungan alam di wilayah kerja. Termasuk kelestarian hutan dan Daerah Aliran Sungai (DAS).
"Kelestarian alam di sana saya minta harus terjaga, ini juga komitmen kita dalam menjaga kelesatrian alam," ucapnya.
Herman Deru ingin PT Supreme Energy Rantau Dedap berkontribusi mengurangi angka pengangguran di Sumsel dengan menyerap tenaga kerja lokal.
Sementara itu, Direktur Eksekutif PT Supreme Energy Rantau Dedap, Nisriyanto melaporkan selesainya pembangunan proyek PLTP di Kabupaten Muaraenim, Lahat dan Kota Pagaralam.
"Alhamdulilah diakhir tahun lalu 26 Desember 2021 itu sudah beroperasi secara komersial dan dapat menyalurkan listrik sebesar 91,2 MW ke PT Perusahaan Litrik Negara (PLN) melalui gardu induk Lumut Balai dan selanjutnya masuk ke jaringan utama PLN di Kabupaten Lahat," ia menerangkan.
Nisriyanto menerangkan, PLTP ini akan disalurkan ke PLN yang terkoneksi dari utara ke selatan itu melewati Sumatera Bagian Selatan dengan daya 275 KV dan itu disalurkan ke gardu induk Lumut Balai 150 KV, kemudian disalurkan ke jalur yang terkoneksi sehingga alirannya bisa kemana-mana terutama di daerah sekitar.
"Untuk kapasitas 91,2 MW ini memiliki jalur yang ada di dalam gardu induk dan akan disalurkan ke daerah Muaraenim, Lahat dan Pagaralam. Sisanya akan masuk yang ke koneksi tadi sebesar 275 KV," ia mengungkapkan.
Ia mengatakan, hadirnya PLTP dapat medukung tersedianya listrik di Sumsel sehingga akan mendukung kegiatan dan industri lainnya salah satunya dimanfaatkan untuk kendaraan listrik.
Menurutnya, pembangunan PLTP memang dipilih wilayah berada di daerah pengunungan dengan ketinggian 2.000 hingga 2.600 mdpl.
"Yang kita cari itu adalah uap panas, bahkan sudah kita lakukan studi dari 2012 dan kita simpulkan lokasi yang tepat di daerah Muaraenim, Lahat dan Pagaralam," kata dia.
Ia mengungkapkan, pembangunan PLTP ini menelan dana cukup besar mencapai Rp.10 Triliun lebih.
"Untuk membangun 91,2 MW itu lebih dari 10 triliun. Ini komitmen kami untuk mengembangkan teknologi pembangkitan yang ramah lingkungan, serta mewujudkan panas bumi di Sumsel," ucap dia.
Peresmian PLTP ini rencananya dilakukan pada Maret 2022 dengan mengundang Menteri BUMN.
"Kita sudah mengundang Gubernur Herman Deru, dan untuk Menteri nanti kita sesuaikan dengan jadwalnya," ia memungkasi.
Editor : Agustian Pratama
Artikel Terkait