Gubernur Deru Yakin Sektor Pertanian dan Perkebunan Empat Lawang Bisa Dikenal Internasional

PALEMBANG, iNews.id - Gubernur Sumsel  Herman Deru optimistis kabupaten Empat Lawang dapat dikenal di kancah nasional hingga internasional, khususnya sektor pertanian dan perkebunan.

Hal ini diungkapkan Gubernur saat menjadi  Narasumber  acara Sarasehan HUT ke-15 Kabupaten Empat Lawang dengan tema "Empat Lawang Menuju Kancah Nasional" yang digelar secara virtual di Command Center Kantor Gubernur Sumsel, Rabu (11/5/2022).

Baca Juga

Potret Kepala BNPB Pantau Titik Api di Sumsel

Gubernur yakin  Kabupaten Empat Lawang dapat dikenal di kancah nasional bahkan internasional,  dengan potensi yang dimilikinya seperti sektor pertanian dan perkebunan.

"Pertama yang perlu kita ingat adalah potensi. Artinya kelebihan kita dalam Sumber Daya Alam (SDA) itu apa. Tapi kita juga harus tau kekurangan kita apa," kata Gubernur.

Ketika melihat potensi yang bisa dikembangkan di Empat Lawang sangatlah cocok yakni sektor pertanian dan perkebunan ini. "Saya yakin nantinya Empat Lawang bisa manjadi lumbung pangan dengan meningkatkan pendukung infrastrukturnya," Gubernur optimistis.

Menurut Herman Deru,  saat membicarakan  potensi pangan, kenapa Sumsel sangat mengandalkan persawahan ? karena  saat ini minat masyarakat becocok tanam padi sawah  sudah semakin baik, pasca diberikannya bantuan alsintan (alat dan mesin pertanian)  ditambah lagi distribusi pupuk yang sudah semakin baik.

Apalagi Kabupaten Empat Lawang juga memiliki kopi yang tidak hanya dikenal di Sumsel, tapi juga dikenal di penjuru manca negara.  "Potensi kopi Empat Lawang luar biasa, tinggal saja kita tingkatkan jaringan pemasaran dan kemasanannya. Apalagi banyak inovasi dengan membuat grai-grai kopi sehingga tanpa disadari kopi ini semakin mendunia," ucap Herman Deru.

Gubernur mengajak semua jajaran di Kabupaten Empat Lawang untuk menyamakan persepsi dengan tidak  meninggalkan budaya lokal,   menuju Kabupaten Empat Lawang yang lebih maju dan menuju kancah nasional bahkan internasional.

Editor : Agustian Pratama