BNNP Sebut Sebanyak 1.719 Kawasan Rawan Narkoba di Sumsel Masuk Wilayah Siaga
PALEMBANG, iNewspalembang.id – Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sumatera Selatan (Sumsel) menyebut sebanyak 1.719 kawasan rawan narkoba di Sumsel masuk wilayah siaga.
Kepala BNNP Sumsel, Brigjen Pol Hisar Siallagan SIK menyampaikan, bahwa dari sebanyak 3.241 kawasan di Sumsel, pihaknya mencatat ada 15 wilayah bahaya, 442 wilayah waspada, 1.719 wilayah siaga dan 1.095 wilayah aman.
“Kegiatan pencegahan dan pemberdayaan masyarakat kawasan bahaya di Kabupaten OKI ada 7, PALI ada 1, Banyuasin ada 1, OKU Timur ada 2, OKU Selatan bahaya tidak ada tapi ada 41 waspada,” ujar dia kepada awak media pada rilis pencapaian kinerja akhir tahun 2025, di Kantor BNNP Sumsel, Selasa (23/12/2025).
“Dari data inilah arah kita bergerak untuk pencegahan, dan data ini bisa juga digunakan instansi lain seperti Kepolisian, dan lainnya,” imbuh dia.
Hisar mengatakan, untuk kinerja bidang pemberantasan dan intelijen beserta jajaran, BNNP Sumsel mampu mengungkap 37 berkas, dengan rincian 33 berkas sudah P21 dan 4 berkas dalam proses penyelidikan.
“Dari target 35 berkas, kita mampu mengungkap 37 berkas dengan pencapaian 102,7 persen. Lalu, dari 37 tersangka ada 2 perempuan dan 35 laki-laki,” kata dia.
Untuk barang bukti (BB), jelas Hisar, narkoba jenis sabu sebanyak 25.936,015 gram, ekstasi sebanyak 7.177 butir, dan ganja kering sebanyak 5.164,22 gram, dan non narkotika ada telepon seluler (ponsel) sebanyak 52 unit, R4 5 unit, R2 10 unit.
“Selain itu, terdapat 19 orang yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO),” jelas dia.
Hisar mengungkapkan, untuk kinerja BNNP Sumsel bidang pencegahan dan pemberdayaan masyarakat lainnya seperti tes urine di instansi pemerintah, perusahaan, ormas, sekolah dengan 25 kegiatan berjumlah 2.508 orang.
Selanjutnya, pada bidang pencegahan dan pemberdayaan masyarakat khusus bidang pendidikan, ada program pelatihan soft skill di SMA dan perguruan tinggi.
“Ada lagi program unggulan kita yakni Implementasi IKAN (integrasi kurikulum anti narkoba) di Sumsel. Kita masukan materi pelajaran anti narkoba dibeberapa mata pelajaran, dan dari BNN Pusat sudah melakukan MOU dengan Kementerian Dikdasmen,” tandas dia.
Editor : Sidratul Muntaha