Tetap Dipantau, Sebagian Siswa SD dan SMP di OKI yang Keracunan Usai Konsumsi MBG Dibolehkan Pulang

KAYUAGUNG, iNewspalembang.id – Siswa SD dan SMP di Kecamatan Pedamaran, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) yang mengalami gangguan kesehatan usai mengkonsumsi makanan dari program makan bergizi gratis (MBG), sudah mendapat pelayanan kesehatan maksimal.  

Hal tersebut disampaikan Bupati OKI melalui Sekretaris Daerah (Sekda), Asmar Wijaya, saat meninjau langsung ke Puskesmas dan Posko SPPG Desa Menang Raya, Kecamatan Pedamaran, Rabu (3/9/2025).

Baca Juga

Diduga Keracunan Makanan MBG, Puluhan Siswa SD SMP di OKI Dilarikan ke Puskesmas

Seperti diketahui, bahwa sebanyak 52 siswa dari SD Negeri 1 dan SMP Negeri 5 Pedamaran mengalami gangguan kesehatan, pada Selasa (2/9/2025). Namun, sebanyak 44 siswa sudah diizinkan pulang, sedangkan delapan siswa lainnya masih mendapat perawatan.

Asmar menyatakan, pihaknya prihatin atas insiden ini dan menegaskan komitmen Permkab OKI untuk menjamin keselamatan dan kesehatan seluruh peserta didik penerima manfaat program.

Program ini, sambung dia, merupakan inisiatif yang sangat baik. Namun, keselamatan anak-anak tetap menjadi prioritas utama Pemkab OKI.

Baca Juga

Ngaku Polisi dan Retas Data Polsek Setiabudi, Pria Asal Kabupaten OKI Ini Dijemput Polda Metro Jaya

“Makanya, kami memastikan semua yang terdampak mendapatkan layanan kesehatan terbaik,” ujar dia.

Kepala Puskesmas Pedamaran, Hasanul melanjutkan, bahwa hingga siang ini tercatat ada 80 siswa yang mengalami gangguan kesehatan. Pihaknya memastikan penanganan dilakukan secara menyeluruh.

Penanganan tersebut, sambung dia, mulai dari pelayanan medis di Puskesmas, hingga pemantauan lanjutan bagi anak-anak yang telah diperbolehkan pulang.

Baca Juga

Kembalikan Formulir Bacabup OKI ke Partai Nasdem, Muchendi Berharap Bangun OKI Maju Bersama

“Ada beberapa siswa masih dalam masa pemulihan, sebagian lainnya telah kembali beraktivitas dengan kondisi yang membaik. Proses pengobatan akan terus dipantau agar tidak terjadi komplikasi lebih lanjut,” kata dia.

Editor : Sidratul Muntaha