get app
inews
Aa Text
Read Next : Polri Siap Tindak Tegas Oknum Premanisme Berkedok Ormas Pemalak Pelaku Usaha

Kemenko Polkam Sebut Premanisme yang Bersembunyi di Balik Kedok Ormas akan Dibubarkan

Sabtu, 10 Mei 2025 | 17:15 WIB
header img
Deputi Bidang Koordinasi Komunikasi, Informasi dan Aparatur Kemenko Polkam, Marsda TNI Eko Dono Indarto. (iNewspalembang.id/Foto: Rahmat Ilyasan).

JAKARTA, iNewspalembang.id – Ramainya isu premanisme yang berlindung di balik organisasi masyarakat (ormas), membuat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Kemenko Polkam) memberi respons.

Respons dari Kemenko Polkam tersebut dengan menerjunkan tim ke Jawa Timur (Jatim) untuk memonitoring Satuan Tugas Penyakit Masyarakat (Satgas Pekat) yang dibentuk Polda Jatim dalam memberantas aksi premanisme.

Menurut Deputi Bidang Koordinasi Komunikasi, Informasi dan Aparatur Kemenko Polkam, Marsda TNI Eko Dono Indarto, premanisme yang bersembunyi di balik kedok ormas akan dibubarkan bila terbukti mengganggu investasi serta mengancam stabilitas sosial masyarakat. 

"Kalau diingatkan tidak bisa, tentunya ditegur dengan keras sampai dengan pembubaran kalau mereka mengganggu ketertiban sosial mengancam dan memberikan traumatik kepada masyarakat. Ini kan tidak bagus," tegas dia di Mapolda Jatim, Sabtu (10/5/2025).

Eko mengatakan, bahwa di sisi lain, keberadaan ormas bagi pemerintah itu penting, sehingga perlu pembinaan yang baik agar ormas berkontribusi secara positif bagi pembangunan negara.

Terkait Satga Pekat sendiri, dalam 10 hari terakhir Polda Jatim telah membentuk Satgas Pekat yang secara intensif menangani kasus-kasus premanisme di wilayah tersebut. Hingga saat ini, sebanyak 1.200 kasus telah berhasil ditangani, dengan 276 kasus di antaranya telah naik ke penyidikan. 

Sementara, Karo Ops Polda Jatim Kombes Pol Jimmy Agustinus Anes mengungkapkan, dari sejumlah kasus yang ditangani, seperti pemalakan dan praktik debt collector ilegal, belum ditemukan adanya keterlibatan ormas. 

Polda Jatim berkomitmen untuk memberantas segala bentuk premanisme yang meresahkan masyarakat serta berpotensi mengganggu iklim investasi di Indonesia.

"Ada beberapa jenis perkara premanisme, pemalakan dan juga debt collector. Ada aksi-aksi penganiayaan terhadap masyarakat dan dilaporkan, ini tentu menjadi TO kita juga," tandas dia.

Editor : Sidratul Muntaha

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut