JAKARTA, iNews.id - Perkumpulan Pendekar Pencak Silat Indonesia (PPPSI) mengusulkan Pencak Silat masuk ke dalam kurikulum di sekolah mulai tingkat dasar sampai menengah, bahkan hingga ke perguruan tinggi, agar Pencak Silat bisa lestari.
Wakil ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Mahyudin mengatakan, pihaknya menerima aspirasi dari PPPSI di Gedung DPD RI. Insan pencak silat ingin memasukan pencak silat ke dalam kurikulum di sekolah, dari SD sampai perguruan tinggi.
"Kami siap menampung aspirasi ini, mengkaji dan mempelajarinya," kata Mahyudin, dikutip dari situs DPD RI, Sabtu (19/3/2022).
Menurutnya, pencak silat sejak dulu memang bisa masuk ke sekolah-sekolah melalui pelajaran ekstrakulrikuler. Apalagi pencak silat merupakan warisan budaya asli seluruh daerah di Indonesia.
Mahyudin berpesan sebagai ilmu bela diri asli Indonesia, pencak silat dapat dilestarikan semua pihak, agar tidak diklaim negara lain. Salah satu sarana melestarikan itu salah satunya bisa memasukan pencak silat ke kurikulum di sekolah-sekolah. Walaupun untuk memasukan ke kurikulum pendidikan tidaklah mudah.
“Perlu dikaji terlebih dahulu, apakah masuk sebagai salah satu materi pelajaran olah raga atau kebudayaan?” ucap senator asal Kalimantan Timur
Mahyudin mendorong seluruh insan pencak silat, terutama anggota PPPSI memanfaatkan teknologi informasi, sebagai sarana dalam menyosialisasikan kegiatan organisasi. Sehingga pecak silat bisa diterma masyarakat luas, terutama kalangan anak muda.
“Generasi muda saat ini lebih suka melihat informasi melalui media sosial, seperti tik tok, instagram, youtube, dan sebagainya. Alangkah baiknya, jika pencak silat sebagai ilmu bela diri dan nilai-nilainya, bisa disebarkan melalui media sosial, agar lebih disukai anak muda,”ia menuturkan.
Mayudin juga mengapresiasi keinginan PPPSI yang mengembangkan organisasi di 34 provinsi seluruh Indonesia, dan mengapresiasi terciptanya senam pencak silat yang bisa diterapkan di sekolah-sekolah seluruh daerah di Indonesia.
Editor : Agustian Pratama