Gedung Kementerian ATR/BPN Terbakar, Nusron: Tidak Ada yang Namanya Penghilangan Barang Bukti
![header img](https://img.inews.co.id/media/600/files/networks/2025/02/09/3eb50_gambar-nusron-wahid.jpg)
JAKARTA, iNEWSpalembang.id – Gedung Kementerian ATR/BPN di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Sabtu (8/2/2025) malam, tiba-tiba mengalami kebakaran.
Terhadap peristiwa itu, mulai banyak spekulasi yang berkembang akan ada banyak dokumen penting yang ikut hangus dari kebakaran tersebut.
Menanggapi hal itu, Menteri ATR/Kepala BPN, Nusron Wahid menegaskan, bahwa dipastikan tidak ada dokumen yang hilang dan peristiwa kebakaran itu bukan upaya untuk menghilangkan barang bukti.
Nusron melanjutkan, tidak ada dokumen penting, seperti Hak Guna Bangunan (HGB) dan Hak Guna Usaha (FGU), yang terbakar. Karena, api hanya menghanguskan ruangan Biro Hubungan Masyarakat (Humas).
“Yang terbakar itu bagian Humas, di sana tidak ada dokumen HGB, HGU, atau apapun, jadi tidak ada yang namanya penghilangan barang bukti," ujar dia, Minggu (9/2/2025).
Nurson mengungkapkan, ruangan Biro Humas yang berada di lantai 1 gedung kementerian tersebut berhasil dipadamkan dengan cepat oleh tim pemadam kebakaran (Damkar).
"Kejadiannya cepat sekali, sekitar jam 23 lewat. Ada kebakaran kecil di Biro Humas lantai 1. Alhamdulillah, reaksinya cepat sekali, sehingga bisa dipadamkan," ungkap dia.
Sementara terpisah, Kepala Biro Hubungan Masyarakat ATR/BPN, Harison Mocodompis menjelaskan, bahwa dugaan awal kebakaran di ruangan Biro Humas disebabkan korsleting listrik.
"Penyelidikan lebih lanjut saat ini sedang dilakukan oleh pihak berwenang untuk memastikan penyebab pastinya,” jelas dia.
Lokasi kebakaran, terang Harison, saat ini sudah dipasang garis polisi. Penyelidikan akan dilanjutkan oleh pihak berwenang untuk memastikan penyebab kebakaran dan memastikan keselamatan seluruh karyawan serta pengunjung gedung.
"Sebagai tindak lanjut, investigasi lebih lanjut oleh pihak berwenang, lalu juga dilakukan pendataan kerusakan dokumen dan peralatan, dan yang paling penting evaluasi sistem keamanan dan mitigasi risiko kebakaran untuk mencegah kejadian serupa di masa depan," tandas dia.
Editor : Sidratul Muntaha