get app
inews
Aa Text
Read Next : Mendagri Tito Ungkap Alasan Presiden Prabowo Perintahkan Pelantikan Kepala Daerah Dipercepat

Bahas Isu Produksi Beras Nasional, Jusuf Kalla Temui Presiden Prabowo di Istana Kepresidenan

Selasa, 04 Februari 2025 | 11:25 WIB
header img
Presiden Prabowo Subianto saat menerima Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla, didampingi sejumlah menteri di Presidential Lounge, Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (04/02/2025). (iNEWSpalembang.id/Foto: BPMI Setpres)

JAKARTA, iNEWSpalembang.id – Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla, menemui Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (04/02/2025).

Kehadiran Jusuf Kalla di Istana Kepresidenan tak sendirian, namun didampingi Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman. Selain itu, ada juga Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, dan Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi.

Menurut Mentan Andi Amran Sulaiman, kehadiran Jusuf Kalla ini untuk memberi masukan, berdasarkan pengalamannya dalam mengelola ketahanan pangan nasional di masa lalu.

“Pak JK (Jusuf Kalla) memberi masukan, karena beliau banyak pengalaman, memberi masukan bagaimana ke depan, bagaimana serap gabah, bagaimana dulu revolusi hijau, bagaimana Bimas, memberi masukan. Itu adalah masukan yang baik untuk kami,” ujar dia kepada awak media usai pertemuan.

Dalam pertemuan itu, kata Andi, lebih membahas strategi pemerintah mengamankan produksi beras nasional yang meningkat tajam, serta memastikan stabilitas harga menjelang bulan Ramadan.

Karena, sambung dia, produksi beras pada kuartal pertama 2025 mengalami lonjakan signifikan dan BPS mengumumkan bahwa hingga Maret total produksi beras mencapai 8 juta ton, dan diperkirakan hingga April mencapai 13-14 juta ton.

“Dengan surplus yang cukup besar, Bapak Presiden Prabowo menginstruksikan percepatan penyerapan gabah oleh Bulog agar harga di tingkat petani tetap stabil,” kata dia.

Hari ini, ungkap Mentan, posisi average harga seluruh Indonesia itu di bawah Harga Pokok Produksi (HPP). Tetapi kalau dibedah per provinsi, maka 70% provinsi itu harga gabah di bawah HPP.cKemudian kurang lebih 30 persen di atas HPP.

“Mengatasi kondisi tersebut, pemerintah telah mengambil langkah cepat dengan mengalokasikan dana sebesar Rp16,6 triliun kepada Bulog tanpa bunga,” ungkap dia.

Amran menilai, bahwa Presiden Prabowo juga menegaskan masa panen padi yang berlangsung pada Februari hingga April ini adalah momentum yang tidak boleh terlewatkan.

“Kebijakan, inpres dan seterusnya sudah diberikan oleh Bapak Presiden. Tidak ada alasan kita gagal mengeksekusi program ini. Tidak ada alasan. Kita harus rebut,” tegas dia.

Berikutnya, terang Amran, selain membahas produksi beras, pertemuan ini juga menyoroti kesiapan pangan menjelang bulan Ramadan. Pemerintah memastikan stok beras aman dengan cadangan 2 juta ton di Bulog.

“Kami yakin menghadapi bulan suci Ramadan nanti, kami yakin pangan relatif stabil,” tandas dia.

Editor : Sidratul Muntaha

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut