PALEMBANG, iNewspalembang.id - Festival media (Fesmed) bertajuk Kolaborasi Menjaga Independensi yang digagas oleh AJI Kota Palembang sukses digelar.
Dipusatkan di Utopia Collaboration Space, fesmed ini menjadi ajang pembuktian bagi jurnalisme di Palembang dan Sumsel secara luas. Utamanya berkaitan dengan kerja kolaboratif dalam penguatan kapasitas dan peningkatan kualitas jurnalisme, penyiaran dan pertelevisian.
"Kegiatan ini akan merupakan langkah awal kita untuk bersama membangkitkan kembali kepercayaan publik terhadap pers dan jurnalisme berkualitas," kata Ketua AJI Palembang, Fajar Wiko.
Hal ini berkaitan dengan kondisi dan iklim kemerdekaan pers di Sumsel yang angkanya turun signifikan pada tahun 2023 ini dibanding tahun sebelumnya. "Menjadi ironis, karena pada 2010 lalu insan pers Indonesia menyepakati Piagam Palembang. (hasil indeks kebebasan pers) kita telah mengabaikan sejarah pers di Sumsel," ungkap Wiko.
Kegiatan kolaboratif, pameran karya dan sharing session ini mendapat apresiasi dan diikuti oleh berbagai organisasi jurnalis, organisasi media dan aktivis lingkungan hidup di Sumsel. Oleh karenanya, menurut Wiko, semangat kebersamaan ini harus terus dijaga, seiring rencana gelaran Kongres AJI 2024.
"Momentum ini menjadi pembuktian, kita bisa dan kita mampu jika kita lakukan bersama. Apalagi kedepan kami akan menggelar kongres nasional dan palembang menjadi tuan rumah, tentu dukungan dari berbagai elemen jurnalisme, penyiaran dan pertelevisian di Sumsel, sangat kami butuhkan," jelas Wiko.
Ketua AJI Indonesia Sasmito Madrim mengapresiasigelaran yang juga melibatkan mahasiswa berbagai kampus di Palembang yang tergabung dalam Lembaga Pers Mahasiswa (LPM).
"Kegiatan kolaboratif seperti ini sangat jarang terjadi, sehingga apa yang dilakukan oleh AJI Palembang kami harapkan dapat pula berlangsung di kota lain di Indonesia. Ini ruang kreatif yang patut diperjuangkan," kata Sasmito.
AJI Indonesia sebagai organisasi jurnalis yang independen terus berjuang dalam kemerdekaan pers, profesionalisme dan kesejahteraan jurnalis. Sehingga dengan penguatan kapasitas dan peningkatan kualitas seperti ini, iklim pers di Sumsel akan lebih baik lagi.
Editor : Andhiko Tungga Alam