JAKARTA, iNewspalembang.id – Hasil survei Litbang Kompas yang mayoritas pemilih perempuan atau sebanyak 20,9 persen menginginkan capres berlatar belakang militer disoroti pemerhati politik.
Menurut Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Komunikonten Hariqo Satria, dari survei itu pemilih perempuan kini condong memilih karakter pemimpin yang berwibawa dan tegas, sebagai kriteria utama ketimbang sebelumnya yang merakyat dan sederhana.
“Ada sejumlah alasan dari pergeseran itu. Salah satunya karena faktor Menteri Pertahanan dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Meningkatnya pilihan pada latar belakang militer karena mereka menyukai Prabowo Subianto,” ujar dia.
Kemudian, ungkap Hariqo, ada pandangan atas organisasi TNI di balik meningkatnya keinginan perempuan agar Indonesia dipimpin oleh presiden berlatar belakang militer.
“Karena TNI adalah lembaga yang paling dipercaya oleh masyarakat. Ini tergambar di berbagai survei lainnya juga,” ungkap dia.
Hariqo juga menyoroti faktor lain yakni fenomena banyaknya kepala daerah yang tersandung kasus korupsi. Masyarakat, sambung dia, tak lagi ingin dipimpin latar belakang kepala daerah karena banyak kasus korupsi dan kepala daerah dianggap tidak memenuhi janji-janji saat kampanye.
Nah pemilih perempuan ini, imbuh Hariqo, cenderung menyadari adanya ketidakpastian situasi dunia dan nasional saat ini, karena perang yang berkepanjangan di Rusia dan Ukraina yang mempengaruhi kehidupan di dalam negeri Indonesia sendiri.
“Perang Rusia dan Ukraina, ancaman di Laut Cina Selatan, ulah KKB di Papua, masih adanya potensi ancaman dari kelompok radikal di Indonesia, kekhawatiran Indonesia akan terbelah dan sebagainya,” tandas dia.
Artikel ini telah tayang di www.inews.id dengan judul " Perempuan Condong Pilih Capres Militer, Pengamat Soroti Keunggulan Prabowo ",
Klik untuk baca: https://www.inews.id/news/nasional/perempuan-condong-pilih-capres-militer-pengamat-soroti-keunggulan-prabowo/2.
Editor : Sidratul Muntaha