JAKARTA, iNewspalembang.id - Menteri BUMN, Erick Thohir menyatakan, adanya kelebihan biaya pada proyek Kereta Api Jakarta Bandung (KCJB) disebabkan kenaikan biaya pembangunan.
“Kelebihan biaya yang dialami proyek itu disebabkan kenaikan biaya pembangunan yang memang meningkat dan situasi pandemik COVID-19 yang berdampak pada kemampuan keuangan konsorsium,” ujar dia, saat meninjau situasi mudik 2023 di Stasiun Senen, Jakarta, Selasa (18/4/2023).
Meski demikian, Erick Thohir menegaskan, pihaknya tidak akan pandang bulu jika terjadi penyelewengan di proyek KCJB tersebut. Namun, sambung dia, saat ini apa penyebab dari kenaikan biaya pembangunan tersebut masih dihitung ulang.
"Jika karena biaya perkilometernya naik, tidak mengapa. Karena situasi sekarang seperti harga besi, dan sebagainya juga naik. Namun jika kelebihan biaya itu karena mark up, jangan main-main, akan saya sikat karena kita fokus untuk menuntaskan agar cepat selesai," tegas dia.
Ketua Umum PSSI itu mengungkapkan, berbarengan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang terus meningkat, maka dengan naik atau menggunakan moda transportasi kereta, semua akan jadi feasible dan lebih efisien dibandingkan menggunakan mobil pribadi.
“Karena Proyek KCJB ini salah satu proyek strategis nasional yang diproyeksikan akan memberi dampak positif, tidak hanya di sektor transportasi, tetapi juga perekonomian, maka harus dipastikan harus tuntas,” ungkap dia.
Erick menjelaskan, bagaimanapun juga, KCJB membuat Indonesia menjadi negara yang memiliki layanan kereta api cepat pertama di Asia Tenggara. Ini alternatif moda transportasi massal bagi masyarakat yang ingin bepergian dengan cepat, nyaman, dan aman.
“Proyek ini memberi dampak sosial ekonomi dan lingkungan, seperti penciptaan lapangan pekerjaan, baik saat pembangunan proyek dan setelah pengoperasian, mengurangi kemacetan, mengurangi emisi dan penggunaan BBM," tandas dia.
Editor : Sidratul Muntaha