Lebih Baik dari Seribu Bulan, Yuk Manfaatkan Malam Lailatul Qadar dengan Amalan Ini

JAKARTA, iNewspalembang.id – Ada begitu banyak keistimewaan dari bulan suci Ramadan. Bagi umat Muslim, saat Ramadan inilah dijadikan momen untuk mengumpulkan pundi-pundi pahala dan limpahan berkah.

Salah satu keistimewaan tersebut adalah malam Lailatul Qadar, yang merupakan malam yang lebih baik dari seribu bulan yang lainnya. 

Baca Juga

Membasuh Luka Palestina, 11 Syekh Asal Gaza Bakal Berdakwah di Indonesia Selama Ramadan

Allah SWT telah memberikan keistimewaan dan keutamaan pada malam ini, sehingga sangat dianjurkan untuk menghidupkan malam lailatul qadar dengan melakukan amalan-amalan yang baik.

Dalil mengenai turunnya malam lailatul qadar pada sepuluh hari terakhir Ramadhan berasal dari Aisyah RA. Dia berkata bahwa Rasulullah SAW beri'tikaf di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan dan beliau bersabda:

تَحَرَّوْا وفي رواية الْتَمِسُوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِيْ الْوِتْرِ مِنْ الْعَشْرِ

Artinya: "Carilah malam lailatul qadar di (malam ganjil) pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan." (HR. Bukhari & Muslim).

Baca Juga

Jadwal Imsakiyah dan Buka Puasa Palembang, Senin 27 Maret 2023

Diriwayatkan oleh Muslim sebagaimana diterangkan oleh Imam An-Nawawi dalam Riyadhus Shalihin, dari Aisyah RA beliau berkata, "Rasulullah SAW bersungguh-sungguh dalam beribadah di bulan Ramadhan melebihi bulan-bulan lainnya, beliau bersungguh-sungguh dalam beribadah di sepuluh akhir Ramadhan melebihi malam-malam lainnya."

Berikut adalah beberapa amalan yang dapat dilakukan pada malam lailatul qadar:

1. Mendirikan Sholat

Baca Juga

Ramadan, The Alts Movement Luncurkan Tabula Rasa dan Sketsa Rasa

Salah satu amalan di malam lailatul qadar adalah mendirikan sholat. Dalil terkait sholat di malam lailatul qadar ini diterangkan Imam An-Nawawi dalam Kitab Riyadhus Shalihin. Dari Abu Hurairah RA, Nabi SAW bersabda:

 مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Artinya: "Siapa saja yang mendirikan sholat pada lailatul qadar karena iman dan hanya mengharap pahala dari Allah, niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (Muttafaq Alaih).

Baca Juga

Pengecekan Jaringan XL Axiata, Guna Kenyamanan Pelanggan Jelang Ramadan

Sholat di malam lailatul qadar ini terdiri atas sholat isya, qiyamul lail, dan sholat subuh. Imam Asy-Syafi'i dalam Al-Umm mengatakan, sholat isya dan sholat subuh dapat dilaksanakan secara berjamaah.

2. Membaca Alquran

Membaca Al-Quran pada malam lailatul qadar juga sangat dianjurkan. Carilah waktu untuk membaca Al-Quran secara khusyuk, baik itu di rumah maupun di masjid.

Baca Juga

Potret Puncak Ziarah Kubro, Momen Khusus Tahunan Jelang Ramadan di Kota Palembang

Bacaan Al-Quran pada malam lailatul qadar akan memberikan banyak pahala dan keberkahan bagi diri sendiri dan umat muslim lainnya.

3. Berzikir dan berdoa

Malam lailatul qadar juga merupakan waktu yang tepat untuk berzikir dan berdoa. Zikir dan doa yang dilakukan pada malam lailatul qadar dianggap memiliki keistimewaan dan keberkahan yang lebih. Lakukanlah zikir dan doa secara khusyuk dan penuh harapan kepada Allah SWT.

4. Memberikan sedekah

Memberikan sedekah pada malam lailatul qadar juga sangat dianjurkan. Sedekah dapat dilakukan dalam berbagai bentuk, seperti memberikan makanan kepada yang membutuhkan atau memberikan donasi pada lembaga sosial yang membutuhkan.

Dengan memberikan sedekah, kita dapat membantu sesama dan mendapatkan pahala yang besar dari Allah SWT.

5. Memperbanyak ibadah dan amal sholeh lainnya

Selain amalan-amalan di atas, kita juga dapat memperbanyak ibadah dan amal sholeh lainnya seperti berdzikir, membaca hadits, memperbanyak istighfar, dan lain sebagainya.

Semua amalan yang baik pada malam lailatul qadar akan mendapatkan pahala yang besar dari Allah SWT.

Artikel ini telah tayang di www.inews.id dengan judul " 5 Amalan Malam Lailatul Qadar, Malam yang Lebih Baik dari Seribu Bulan ",

Klik untuk baca: https://www.inews.id/lifestyle/seleb/5-amalan-malam-lailatul-qadar-malam-yang-lebih-baik-dari-seribu-bulan/2.

 

Editor : Sidratul Muntaha