SEKAYU, iNews.id - Persentase penduduk miskin di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) hingga akhir 2021 terjadi penurunan hingga 4,22 persen. Pemerintah Kabupaten Muba menargetkan pada akhir 2022 angka kemiskinan terus menurun.
Demikian diungkapkan Kepala Bappeda Kabupaten Muba, Iskandar Syahrianto dalam rapat kerja evaluasi capaian pembangunan Kabupaten Musi Banyuasin Tahun 2021 dan Perencanaan Pembangunan Tahun 2023 - 2026, di Auditorium Pemkab Muba, Jumat (31/12/2021).
Ia mengatakan, capaian indikator strategis Kabupaten Muba meliputi Indeks Pembangunan Manusia (IPM), IPM Muba ditahun 2021 yaitu 68,10 persen dan berada di peringkat Delapan dari 17 kabupaten/kota. Adapun Perkembangan IPM Muba, Sumsel dan nasional periode 2017-2021 sebesar 1,14 persen.
Untuk capaian indikator kemiskinan, persentase penduduk miskin tahun 2021 sebesar 15,84 persen dan total penurunan kemiskinan tahun 2010-2021 sebesar 4,22 persen. "Target angka kemiskinan pada akhir periode RPJMD 2022 sebesar 13,20 persen," kata Iskandar.
Upaya percepatan penanggulangan kemiskinan yang telah dilakukan Pemkab Muba yaitu pemanfaatan basis data terpadu dalam sasaran program kegiatan perangkat daerah, penguatan sistem jaminan sosial, penyelenggaraan pelatihan keterampilan untuk diverifikasi usaha masyarakat.
Lalu, melakukan pendampingan usaha dan pemasaran produk usaha masyarakat, juga meningkatkan nilai tambah petani melalui pengembangan inovasi produk unggulan serta menghimpun sumber-sumber dana diluar APBD untuk penanggulangan kemiskinan seperti Baznas,CSR dan lainnya.
Sementara itu, terkait rapat evaluasi capaian pembangunan, Plt Bupati Muba Beni Hernedi mengatakan, rapat evaluasi dilakukan untuk menjamin konsistensi pelaksanaan dan menilai capaian kinerja rencana pembangunan daerah di Muba. "Apakah program kerja Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Pemkab Muba selama tahun 2021 mencapai target atau tidak, maka ini perlu dilakukan evaluasi," kata Beni.
Rapat evaluasi ini momentum strategis bagi seluruh OPD membangun komitmen dalam menciptakan keserasian, antara perencanaan dengan pelaksanaan kegiatan yang telah disusun dan untuk akselerasi pelaksanaan program kegiatan pembangunan di anggaran 2021.
“Rapat ini salah satu upaya mengetahui progres dan capaian pembangunan yang telah dilakukan hingga akhir Tahun 2020 ini, baik bidang pembangunan infrastruktur, kesehatan, pendidikan, pelayanan publik dan lainnya,” ucap Beni.
Ia menambahkan, untuk pemetaan tujuan dan sasaran rancangan Rencana Pembangunan Daerah (RPD) Kabupaten Muba tahun 2023-2023, dilakukan secara bersamaan dengan menggunakan pendekatan teknokratis. Tujuan RPD ini ada dua program prioritas yakni, menguatkan ekonomi daerah untuk mendorong transformasi daerah dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan pelayanan publik.
"Dua tujuan RPD tersebut pertama mendorong transformasi daerah ialah perekonomian di Kabupaten Muba ke depan harus kita kuatkan. Karena pasca pandemi COVID-19 perlu adanya transformasi ekonomi dengan indikator tujuan angka kemiskinan, pertumbuhan ekonomi dan indeks pelayanan infrastruktur," kata dia.
Tujuan kedua RPD ialah meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan pelayanan publik, di sini indikator tujuannya yaitu indeks pembangunan manusia dan indeks reformasi birokrasi. Terkait peningkatan kualitas SDM ini juga erat kaitannya dengan kejadian permasalahan hukum yaitu OTT.
"Saya tegaskan di sini agar jangan sampai terjadi lagi, bukan hati-hati tapi hindari. Harus ada perubahan, tata kelola pemerintahan yang bersih dan kedepan harus dijunjung tinggi. Marilah kita menjalani tugas dan amanah dengan perubahan yang baik," Beni memungkasi.
Editor : Agustian Pratama