get app
inews
Aa Text
Read Next : Bamsoet : Vaksinasi Ideologi Upaya  Tangkal  Radikalisme dan Terorisme 

Potensi Wakaf Tunai Indonesia Rp180 Triliun, Realisasinya Minim 

Kamis, 09 Desember 2021 | 08:27 WIB
header img
Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo foro bersama komunitas industri kreatif 7Elf Ocean dan Global Wakaf ACT. (Foto : Humas MPR RI)

JAKARTA, iNews.id - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) mendorong realisasi gerakan wakaf nasional, karena potensinya cukup besar. Hanya saja realisasinya saat ini masih minim.

Bamsoet mengungkapkan, Indonesia memiliki pemeluk Islam mencapai 200 juta lebih, berdasarkan informasi yang didapatnya Badan Wakaf Indonesia memproyeksikan potensi wakaf tunai di Indonesia mencapai Rp 180 triliun per tahun. 

"Namun realisasinya masih minim,  perkiraan Majelis Ulama Indonesia (MUI), masih dibawah 10 persen," kata Ketua DPR RI ke-20 ini, dikutip dari situs resmi MPR RI, Kamis (9/12/2021).

Untuk itulah dirinya mendorong realisasi gerakan wakaf  nasional.  Menurutnya, salah satu ajaran Islam yang memiliki nilai kepedulian dan berbagi, wakaf tidak hanya bermanfaat bagi kehidupan sosial. Melainkan juga bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Sejarah mencatat, awal dari gerakan wakaf diperlihatkan masyarakat Aceh yang antusias mengumpulkan uang mencapai 130.000 straits dollar untuk membeli pesawat pertama kepresidenan, Seulawah RI-01," ucap Bamseot.

Lalu sejarah juga mencatat  lapisan emas Tugu Monumen Nasional (Monas), lingkaran Stadion Gelora Bung Karno, hingga bangunan utama Gedung DPR/MPR, tidak lepas dari gerakan wakaf.

Pernyataan ini disampaikan Bamsoet usai menerima komunitas industri kreatif 7Elf Ocean dan Global Wakaf ACT, di Jakarta,  8  Desember 2021 di kantornya. Pertemuan ini membahas wakaf melalui novel.

"Seperti yang dilakukan Mahdavi dengan karya novel 'Hafidz', patut diapresiasi. Tidak sekadar menjadi novel pertama di Indonesia yang menceritakan secara khusus tentang wakaf, hasil penjualan novel ini juga diwakafkan melalui Global Wakaf ACT," katanya.

Ia menambahkan, sosok Hafidz  pemeran utama  novel ini, merupakan role model  generasi muda yang sangat representative  menjadi seorang leader, dengan ilmu pengetahuan, pribadi yang  sholeh, serta berbakti kepada orang tuanya.

"Novel ini  harus dibeli dan dibaca novel ini agar  terinspirasi  menjadi pribadi yang baik. Sekaligus terinspirasi  mendukung gerakan wakaf nasional sesuai kemampuan yang dimiliki," Bamsoet memungkasi.

Editor : Agustian Pratama

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut