get app
inews
Aa Text
Read Next : Produksi PEP Prabumulih Field Lampaui Target, Kontribusi dari Dua Sumur di Struktur Gunung Kemala

Harta Karun Besar Milik Indonesia Dilirik Bangsa Asing, Ini Penjelasan SKK Migas

Selasa, 26 Juli 2022 | 07:35 WIB
header img
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan, Indonesia memiliki potensi harta karun baru berupa migas nonkonvensional yang dilirik asing. (iNewspalembang.id/istimewa)

JAKARTA, iNewspalembang.id –Indonesia memiliki potensi mengembangkan migas nonkonvensional (MNK) yang cukup besar. Jadi, diperlukan fleksibilitas dan agresivitas dalam mendukung target 1 juta barel minyak per hari pada 2030 mendatang.

Ketua Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto menyampaikan, dari catatan pihaknya, maka SKK Migas bakal berusaha dan mengupayakan untuk terus mengembangkan 'harta karun' ini.

Dwi mengungkapkan, untuk memenuhi target tersebut salah satunya melalui pemberian insentif untuk pengembangan migas nonkonvensional. 

"Kita sudah menghadapi potensi baru di Indonesia, yakni migas nonkonvensional yang cadangannya cukup besar dan sudah dilirik investor dari luar negeri," ungkap dia, dalam acara daring mengenai energi, Senin (25/7/2022).

Dwi menerangkan, berdasarkan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 05 Tahun 2012, migas nonkonvensional adalah minyak dan gas bumi yang diusahakan dari reservoir tempat terbentuknya minyak dan gas bumi dengan permeabilitas yang rendah (low permeability), antara lain shale oil, shale gas, tight sand gas, gas metana batu bara (coal bed methane), dan methane-hydrate.

Pengembangan migas nonkonvensional ini, sambun dia, sudah tidak bisa lagi mengacu pada fiscal terms yang saat ini diperuntukkan untuk pengembangan migas konvensional.

“Perlu adanya perbaikan sehingga ekonomis untuk dikembangkan. Karena sudah jauh berbeda. Nah, ini harus diantisipasi kalau ada payung hukumnya jadi besar," terang dia. 

Sementara, Plt Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Mohammad Kemal mengungkapkan, potensi migas nonkonvensional paling besar saat ini ada di Sumatera Tengah. Selain itu, juga ada di Sumatera Utara dan Kalimantan Timur. 

"Paling besar saat ini untuk migas nonkonvensional ada di Blok Rokan. Ada juga di Sumatera Utara dan Kalimantan Timur tetapi masih kecil-kecil. Kalau MNK fokusnya masih di WK Rokan," tandas dia

Editor : Sidratul Muntaha

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut