JAKARTA, iNEWSpalembang.id – Jumlah organisasi masyarakat (ormas) yang ada di Tanah Air tumbuh dan berkembang maki tinggi. Baik ormas keagamaan hingga kemasyarakatan.
Hingga hari ini, jumlah ormas di Indonesia sudah sangat besar dan beragam. Bahkan, hampir setiap kabupaten/kota, bahkan hingga tingkat RT/RW, terdapat ormas yang aktif.
Nah, akhir-akhir ini ada sejumlah ormas terlibat dalam berbagai permasalahan, eksistensi mereka tetap dilindungi dan diatur oleh negara, sesuai Undang-Undang (UU) Nomor 17 Tahun 2013 tentang Organisasi Masyarakat.
Berdasarkan data dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) per 5 Maret 2024, jumlah ormas yang tercatat di Indonesia mencapai 554.692. dengan rincian, 1.530 ormas memiliki Surat Keterangan Terdaftar (SKT) dan 553.162 berbadan hukum.
Hanya saja, jumlah ormas di Indonesia bisa saja melampaui data yang ada karena tidak terdaftar secara resmi di Kemendagri.
Berikut daftar 3 ormas dengan anggota paling banyak:
1. Nahdlatul Ulama (NU)
Nahdlatul Ulama atau NU merupakan ormas Islam terbesar di Indonesia. NU didirikan pada 16 Rajab 1344 H atau 31 Januari 1926 dan dipimpin oleh KH Hasyim Asy'ari sebagi Rais Akbar.
Melansir laman nu.or.id, KH Hasyim Asy'ari merumuskan Kitab Qanun Asasi atau prinsip dasar dan juga merumuskan kitab I'tiqad Ahlussunnah Wal Jamaah.
Kedua kitab itu diejawantahkan dalam Khittah NU, yang menjadi dasar dan rujukan warga NU dalam berpikir dan bertindak dalam bidang sosial, keagamaan dan politik.
Jumlah Anggota NU diperkirakan mencapai lebih dari 90 juta orang. Salah satunya seperti diungkapkan KH Said Aqil Siroj, yang saat itu menjabat Ketua Umum PBNU, pada Muktamar ke-34 NU di Lampung tahun 2021 mengungkapkan warga Nahdliyin diperkirakan mencapai 90 juta.
2. Muhammadiyah
Muhammadiyah merupakan gerakan Islam modernis terbesar dan tertua di Indonesia. Muhammadiyah berdiri pada 8 Dzulhijjah 1330 Hijriah atau pada tanggal 18 November 1912 di Yogyakarta. Pendirian Muhammadiyah diawali keberadaan Sekolah Rakyat bernama Madrasah Ibtidaiyah Diniyah Islamiyah yang didirikan oleh KH Ahmad Dahlan.
Melansir laman muhammadiyah.or.id, KH Ahmad Dahlan memimpin Muhammadiyah sejak 1912 dan berakhir ketika wafat pada 1923.
Tujuan didirikannya Muhammadiyah untuk mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Kontribusi positif Muhammadiyah telah dirasakan oleh berbagai individu, kelompok, dan masyarakat dari beragam latar belakang agama, suku, dan komunitas, selaras dengan misi rahmatan lil ‘alamin yang mengedepankan prinsip Islam moderat.
Jumlah anggota Muhammadiyah diperkirakan mencapai lebih dari 50 juta orang. Angka tersebut pernah disampaikan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir saat Muktamar Muhammadiyah ke-48 tahun 2022 di Solo. Haedar menyebut basis warga Muhammadiyah dan simpatisannya berkisar 40-50 juta orang di seluruh Indonesia.
3. Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI)
PGI merupakan organisasi payung bagi gereja-gereja Protestan di Tanah Air. PGI didirikan di Jakarta pada 25 Mei 1950. Dulunya organisasi ini disebut sebagai Dewan Gereja-Gereja di Indonesia (DGI).
Menurut data pada laman pgi.or.id, hingga saat ini, PGI telah menaungi 97 sinode gereja, di antaranya Huria Kristen Batak Protestan (HKBP), Banua Niha Keriso Protestan (BNKP), Gereja Batak Karo Protestan (GBKP), dan Gereja Methodist Indonesia (GMI).
PGI berfokus pada isu-isu toleransi, perdamaian, dan pemberdayaan masyarakat. Selain itu, PGI juga aktif dalam kegiatan sosial dan pendidikan di Indonesia.
Jumlah anggota PGI diperkirakan mencapai 20 juta orang. Angka ini merupakan total umat Kristen Protestan yang tergabung di dalam berbagai sinode gereja yang berafiliasi pada PGI. Selain itu, menurut data Kementerian Agama (Kemenag) menunjukkan, umat Kristen Protestan di Indonesia diperkirakan lebih dari 20 juta orang.
Editor : Sidratul Muntaha
Artikel Terkait