PSSI Genap Berusia 95 Tahun, Erick Thohir: Regenerasi Sepak bola Indonesia Ada di Jalur Positif

SIdra
Ilustrasi HUT PSSI k3-95. (iNEWSpalembang.id/ist)

JAKARTA, iNEWSpalembang.id - Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) hari ini genap berusia 95 tahun. Organisasi yang didirikan tahun 1930 oleh Soeratin Sosrosoegondo ini, bukan hanya sekadar organisasi olahraga, melainkan simbol perjuangan bangsa.

Setelah hampir satu abad, PSSI telah melewati banyak fase penting. Dimulai dengan kompetisi Perserikatan yang menghidupkan sepak bola antarklub pribumi, hingga bertransformasi menjadi organisasi yang lebih profesional dan modern.

Nah, dalam beberapa tahun terakhir lewat sejumlah langkah konkret yang diambil, mulai menunjukkan hasil yang menggembirakan. Satu pencapaian monumental yang diraih adalah keberhasilan Timnas Indonesia senior lolos ke putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Kali pertama dalam sejarah, peluang Indonesia untuk tampil di ajang paling prestisius di dunia ini semakin terbuka lebar, berkat performa impresif para pemain yang kini tersebar di berbagai liga Eropa dan Asia. Tak hanya itu, tim dari berbagai kelompok umur pun turut menorehkan pencapaian gemilang dalam beberapa tahun terakhir.

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir menyatakan, semua yang terjadi saat ini adalah pertama kalinya dalam sejarah Indonesia, Tim Nasiomal (Timnas) U17, U20, U23, dan tim senior kita semuanya lolos ke Piala Asia.

“Belum pernah terjadi sebelumnya. Ini bukan hanya tim senior saja, tidak, ini termasuk tim-tim usia muda seperti U17 juga,” ujar dia.

Erick mengatakan, bahwa Timnas Indonesia senior juga berhasil naik empat peringkat dalam ranking FIFA, kini menempati posisi ke-123 dunia (per 3 April 2025), dengan total 1.149,92 poin.

“Kenaikan ini adalah yang tertinggi dalam 15 tahun terakhir dan menjadi bukti bahwa semangat Garuda semakin terpatri kuat di dunia internasional,” kata dia.

Berikutnya, ungkap Erick, generasi muda Indonesia terus memberi harapan besar untuk masa depan. Sebagai bukti, Timnas Indonesia U17 berhasil lolos ke Piala Dunia U17 2025, setelah penampilan gemilang mereka di Piala Asia U17 2025 di Arab Saudi.

“Keberhasilan ini bukti bahwa regenerasi sepak bola Indonesia berada di jalur yang positif, dengan talenta-talenta muda yang siap bersaing di level dunia,” ungkap dia.

Keberhasilan itu turut menginspirasi Timnas Putri Indonesia, yang juga mengalami kenaikan peringkat FIFA. Garuda Pertiwi sekarng menempati posisi ke-94 dunia (per 7 Maret 2025) dengan perolehan 1.210,57 poin, setelah meraih kemenangan penting dalam laga uji coba melawan Arab Saudi pada Februari 2025.

“Tim putri kita juga terus menunjukkan peningkatan, bahkan menjadi juara AFF, itu luar biasa. Sekarang kita akan mengikuti kualifikasi untuk Piala Asia Putri. Semoga Tuhan terus memberikan jalan. Tidak cukup hanya berdoa, kita juga harus kerja keras. Harus kerja keras,” jelas dia.

“Kalau tim putri juga lolos ke Piala Asia Putri, itu belum pernah terjadi sebelumnya. Jadi kita sekarang, secara bersamaan, tidak hanya fokus pada tim-tim utama,” imbuh dia.

Selain itu, Menteri BUMN itu menerangkan, Indonesia juga menunjukkan taringnya di dunia digital. Timnas eFootball Indonesia baru-baru ini menorehkan sejarah dengan meraih gelar Juara Dunia di FIFAe World Cup 2024 (eFootball) yang digelar di Riyadh, Arab Saudi.

Indonesia juga menjadi Juara FIFAe World Cup 2024 (Football Manager) dan AFC eAsian Cup 2023 (eFootball) di Doha, Qatar. Kemenangan ini bukan hanya soal trofi, tetapi simbol bahwa anak muda Indonesia mampu bersaing dan mengalahkan negara-negara besar di dunia, bahkan melalui layar monitor.

Semua pencapaian ini, sambung dia, tak lepas dari upaya reformasi internal yang dilakukan PSSI dalam beberapa tahun terakhir. Salah satunya adalah pengembangan sumber daya manusia, terutama di level pelatih. PSSI secara aktif memperbanyak jumlah pelatih berlisensi dan mengadakan program Coach Educator yang telah menjangkau berbagai daerah di Indonesia.

“Pelatih kita sekarang sekitar 14.000. Padahal saat kita mulai, jumlahnya kurang dari 10.000. Jadi sudah meningkat sekitar 40 persen. Pelatih itu sangat penting. Karena kalau kita tidak punya pelatih yang bagus, bagaimana kita bisa membangun ekosistem sepak bola dari level akar rumput,” terang dia.

Kemudian, kualitas wasit juga menjadi fokus utama. PSSI terus memperbanyak wasit berlisensi FIFA dan AFC, serta memperkuat posisi Instruktur Wasit untuk menyebarkan standar kepemimpinan pertandingan yang adil dan profesional.

Sekarang, Indonesia juga telah mulai menggunakan VAR (Video Assistant Referee) dalam kompetisi domestik, untuk meningkatkan transparansi dan akurasi keputusan dalam pertandingan. Ini adalah langkah penting menuju ekosistem kompetisi yang sehat dan berorientasi pada kualitas permainan.

Tidak hanya di level pembinaan dan kompetisi, PSSI juga fokus pada pembangunan infrastruktur. Salah satu proyek besar adalah pembangunan Training Center nasional di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Dengan fasilitas lengkap, mulai dari lapangan berstandar FIFA, pusat kebugaran, hingga ruang riset olahraga, Training Center ini diharapkan menjadi pusat pengembangan pemain, pelatih, dan ofisial berkelas dunia.

“Pembangunan ini juga bakal memberikan fondasi yang lebih kuat bagi masa depan sepak bola Indonesia, sekaligus mempercepat pencapaian prestasi Timnas Indonesia di level internasional,” tandas dia.

 

 

Editor : Sidratul Muntaha

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network